Iklan

MENGANDALKAN TUHAN DALAM PERNIKAHAN

Yohanes 10:11, “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.”


Di era jaman Tuhan Yesus, ternyata persepsi tentang para gembala itu kurang baik/negatif di tengah masyarakat. Bahkan para gembala tidak diijinkan untuk masuk ke Bait Suci karena dianggap najis.  Hal ini terjadi karena banyaknya kasus tentang para gembala khususnya gembala upahan yang tidak bekerja dengan benar.

Pada saat itu jika pemilik domba tidak punya waktu untuk menggembalakan domba-dombanya, maka mereka mempekerjakan gembala-gembala upahan. 

Karena bukan pemilik maka para gembala itu dapat berbuat semaunya terhadap domba-domba yang dipercayakan kepada mereka. Mereka dapat berbohong dan memanipulasi data jumlah domba-dombanya kepada tuan/pemilik domba tersebut. Mereka dapat mengatakan bahwa ada dombanya yang mati di tengah perjalanan pulang, atau sakit dan lain-lain padahal bisa saja mereka mencuri dan menjualnya. Atau mereka tidak bertanggungjawab dan membiarkan dombanya mati  diserang oleh binatang buas. Sementara sang pemilik tidak bisa mengecek kebenaran perkataan mereka.

Itulah sebabnya para gembala dianggap sebagai orang-orang yang hina karena mereka suka menipu. 


Di perjanjian lama Allah menggambarkan diriNya sebagai gembala atas bangsa Israel. Namun identitas gembala itu menjadi rusak di jaman Yesus Kristus. Dan Yesus ingin mengembalikan gambaran tentang gembala yang sesungguhnya dengan mengatakan bahwa diriNya adalah Gembala yang baik.

Sebagai Gembala yang baik Yesus telah menyerahkan nyawaNya untuk menyelamatkan, melindungi, memimpin, menuntun, menyediakan dan memelihara kita sebagai domba-dombaNya.


Bapak ibu Sahabat MoU yang dikasihi Tuhan..mari kita renungkan bagaimana keadaan pernikahan dan keluarga kita bila tidak menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat dalam kehidupan kita?  Tentunya seram sekali ya…

Kita tidak mungkin dapat bertahan menghadapi berbagai serangan dari musuh kita (iblis) melalui konflik-konflik dalam rumah tangga kita.  Kita tidak dapat menikmati berkat-berkat Tuhan dalam pernikahan karena selalu ada kebocoran-kebocoran yang terjadi. Kita juga akan mudah merasa lelah, putus asa dan akhirnya menyerah untuk tetap memegang perjanjian pernikahan kita. 

Tentu saja kita tidak menginginkan itu terjadi dalam hidup kita bukan?

Itu sebabnya mari kita mengandalkan Yesus saja sebagai Gembala kita, karena sebagai manusia kita digambarkan seperti domba yang lemah, bodoh, tidak berdaya dan mudah tersesat. 


Dan sejalan dengan kehendakNya, maka kita semua juga adalah gembala  bagi keluarga kita dan juga sesama. Sebagai gembala yang baik kita harus meneladani Yesus sebagai Gembala Agung kita yaitu dengan memiliki kasih yang terpancar melalui tutur kata, perbuatan dan sikap hidup kita.

Demikian juga kita yang dulu egonya tinggi, yang hanya mau dilayani dan disenangkan oleh pasangan, namun dengan melihat teladan Kristus , maka kiranya sekarang kita mau saling melayani sebagai suami istri, mau saling mengutamakan kepentingan pasangan dan juga rela bila egonya dikorbankan bahkan  dimatikan bagi pasangan agar Tuhan dipermuliakan dalam pernikahan kita. Amin🙏🏻


Dalam KasihNya,


(Hadi - Esther)

0 Response to "MENGANDALKAN TUHAN DALAM PERNIKAHAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post