MENJADI SALURAN KASIH TUHAN

“Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.” (Ibrani 10:24)

Ayat ini mengajak kita untuk saling menguatkan dalam iman dan perbuatan baik. Ini bukan hanya soal ibadah pribadi, tetapi juga bagaimana kita berinteraksi dengan sesama orang percaya.

Tuhan menghendaki setiap keluarga menjadi Saksi Hidup: Ketika kita saling mendorong dalam kasih dan pekerjaan baik, yang dimulai dalam komunitas keluarga. Antar suami isteri, anak orang tua dan saudara-saudara. Maka, kita menjadi saksi hidup akan kemurahan Allah. Ingatlah: Tindakan kita berbicara lebih keras daripada kata-kata kita.

Keluarga kita harus saling memperhatikan, oleh sebab itu kita perlu membangun komunitas yang saling mendukung, di mana kasih Kristus nyata. Ini menjadi daya tarik bagi orang lain untuk mengenal Allah.

Ketika kita hidup dalam kasih dan melakukan kebaikan, kita secara alami akan ingin berbagi tentang sumber kasih dan kebaikan itu, yaitu Allah. Harus dimulai dalam keluarga inti dan keluarga besar. Banyak pernikahan Kristen yang kehilangan jati diri Ilahi, yaitu memelihara kasih sebagai ikatan utama keluarga.

Oleh sebab itu, marilah kita bergabung dalam Persekutuan: Carilah komunitas orang percaya di mana Anda bisa saling menguatkan dan bertumbuh bersama.

Carilah kesempatan untuk melayani sesama, baik di dalam maupun di luar gereja.

Kita harus saling mendoakan agar sesama orang percaya dapat mengalami kasih dan kekuatan Allah.

Memberitakan kemurahan Allah tidak hanya melalui kata-kata, tetapi juga melalui tindakan kita. Dengan saling memperhatikan dan mendorong dalam kasih, kita menjadi saluran berkat bagi orang lain dan membawa mereka kepada Kristus.

Pertanyaan untuk Renungan:

Adakah seseorang yang perlu Anda doakan atau bantu secara khusus?

Bagaimana Anda bisa menjadi saksi yang lebih efektif tentang kemurahan Allah dalam kehidupan sehari-hari?

DOA:

Bapa kami yang di Surga, penuhi kami dengan kasih-Mu, supaya kami dimampukan untuk menjadi saksi yang benar. Mulai dalam komunitas keluarga. Terima kasih atas kasih setia-Mu. 

Dalam nama Tuhan Yesus. Amin. 

(Soendoro - Imelda)

Tweet