Iklan

PERTOBATAN

Menjelang berakhirnya Periode Intertestamental (silence periode) yang telah berlangsung selama kurang lebih 400 tahun, Yohanes membaptis yang telah dinubuatkan oleh Yesaya mengutip pernyataan Yesaya tentang pertobatan yang mengandung janji pengampunan dan berujung kepada keselamatan kekal.


Pesan ini penting sekali. Sama seperti ketika disampaikan oleh Yohanes pembaptis pada masa itu untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus Sang Juruselamat ke dunia, demikian juga bagi kita saat ini yang menanti kedatangan Yesus kali yang kedua. 


Masa Allah berdiam adalah karena penolakan yang berulang-ulang oleh bangsa Israel yang menolak untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menolak untuk menerima kehendak dan rencana-Nya yang Kudus dan mulia. Terlebih lagi kita yang hidup di jaman kasih karunia dimana Allah telah memberikan Roh Kudus-Nya untuk menyertai kita sampai akhir jaman yang menjadi penolong dan penghibur yang menginsafkan kita akan dosa, kebenaran dan penghakiman dan memimpin kita dalam seluruh kebenaran Allah, perlu untuk memeriksa diri kita dan pasangan kita dan memimpin keluarga kita untuk bertobat dan menerima pengampunan yang berujung pada keselamatan kekal sebagaimana tertulis dalam 1 Yohanes 1:8-10 (TB)  Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.


Dan Filipi 2:12-13 (TB) Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerja kan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya


Dengan pertobatan ini kiranya menguatkan iman kita untuk terus semakin kokoh dalam menjalani  perjanjian seumur hidup, meleburkan diri agar dua menjadi satu, melakukan tanggung jawab kita masing-masing sebagai suami istri, meneruskan budaya pengampunan dan doa sepakat dan berjalan terus dalam perjalanan ilahi dalam jalan kemenangan yang Tuhan sediakan, semakin hidup dalam keintiman dan membesarkan bayi kesatuan yang menghasilkan kehidupan yang diwariskan kepada anak cucu kita dan menjadi pintu pemulihan bagi keluarga-keluarga lain, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."

All Glory Belongs to God let's Proclaim His Favor. 


Suami? Uhuy. Istriku? uhuy! Kami mau!


(Yoseph - Padma)

0 Response to "PERTOBATAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post