PERCERAIAN ABU ABU

Ratapan 3:25 TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia

Ari Lasso penyanyi ternama Indonesia mengumumkan pernyataan yang mengejutkan yaitu bercerai dengan istrinya Vitta Dessy tepat pada perayaan perak (25 thn) pernikahan mereka. Padahal Pasangan yang terkenal harmonis ini telah melewati jalan yang berliku, mereka mampu mengatasi kendala perbedaan agama ketika akan menikah; hingga mampu berjuang menghadapi masa sulit ketika Ari Lasso sakit keras. Namun akhirnya memilih berpisah

Pasangan terkenal lainnya yang bercerai meski telah menikah cukup lama antara lain:  Bill dan Melinda Gates (27 tahun), Al dan Tipper Gore (40 tahun), Arnold Schwarzenegger dan Maria Shriver (25 tahun), Jeff dan MacKenzie Besos (25 tahun) dan masih banyak lagi.

Maraknya pasangan yang bercerai ketika sudah menikah cukup lama dan berusia paruh baya memunculkan istilah baru yaitu “GREY DIVORCE”. (Sbgn menuliskan Gray Divorce).

Istilah “Grey /Abu-abu” mengacu pada rambut beruban yang diasosiasikan dengan orang yang sudah tua. Fenomena ini sering terjadi pada pasangan yang anak-anaknya telah dewasa dan meninggalkan rumah (empty nest syndrome); banyak pasangan yang merasa bahwa mereka selama ini mempertahankan pernikahan karena alasan anak. 

Selain itu ada beberapa alasan lain yang menyebabkan orang memutuskan bercerai meski sudah menikah lama, seperti karena komunikasi jangka panjang yang tidak sehat, konflik yang tidak diselesaikan bertahun-tahun, masalah keuangan ketika memasuki masa pensiun, tantangan fisik dan mental - misalnya ketika salah satu mengalami sakit kronis atau perubahan emosional (psikis) , ketidaksesuaian  hubungan seks diusia senja, kehilangan cinta dan kedekatan yang semakin memudar, hingga pengaruh lingkungan dan narasi media yang mendorong dan memotivasi orang untuk bebas diusia senja.

Sebagai orang percaya kita harus mengerti RANCANGAN TUHAN dalam pernikahan. Pernikahan adalah Perjanjian dihadapan Tuhan yang tidak dapat dibatalkan hingga maut memisahkan; meski dalam suka dan duka, kaya atau miskin, sehat ataupun sakit. 

Pernikahan tidak mengandalkan “sparkling/ percikan api cinta”yang merupakan perasaan emosional sesaat tetapi mengandalkan Kasih Allah yang tanpa syarat; 

Pernikahan yang sehat haruslah terus diupayakan, harus terus bertumbuh dan menjadi pembelajaran seumur hidup tanpa mengenal batas usia. Berikut ada beberapa hal sederhana yang harus kita upayakan terus menerus dalam menjaga pernikahan kita : 

- Membangun kesepakatan melalui doa bersama,

- Membangun komunikasi yang baik sehingga dapat menyampaikan kebutuhan emosional kepada pasangan. Dengan komunikasi yang baik kita juga dapat mencari solusi bersama ketika meghadapi masalah apapun juga baik masalah ekonomi, seks, kesehatan, dan lain-lain. 

- Menghabiskan waktu bersama dan mencari kegiatan bersama dapat direncakan dan dilakukan bagi pasangan. Hal terdekat seperti bergabung dengan komunitas yang sehat, yang mendukung pernikahan dan memiliki prinsip yang benar tentang pernikahan, mengisi masa pensiun dengan pelayanan bersama. (Ayo ikut komunitas dan pelayanan MoU 😀).

- Mengandalkan dan berharap pada Allah  sebagai pemuas jiwa kita, sehingga kita tidak mengalami emptiness ketika memasuki masa empty nest. Percayalah Allah selalu menjaga kita dan pernikahan kita sampai masa tua kita.

- Belajar untuk memberi diri, melayani Pasangan kita sepenuh hati, menjadi  Guardian Of Souls (penjaga Jiwa) bagi pasangan kita.

Mungkin sulit bagi kita, tapi Biarlah kita mau memberi diri belajar dari Penjaga jiwa sejati kita yaitu Kristus sendiri. 

Cause He is the Guardian of our Soul and the Guardian of our marriage!

Yesaya 46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

(Terry - Ciska)

Tweet