Iklan

PERJUMPAAN PRIBADI DENGAN TUHAN MEMBUAT KITA MENEMUKAN DESTINY KITA

Mazmur 8:4-6 TB, Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:


Psalms 8:4-6 AMPC, what is man that You are mindful of him, and the son of [earthborn] man that You care for him? Yet You have made him but a little lower than God [or heavenly beings], and You have crowned him with glory and honor. You made him to have dominion over the works of Your hands; You have put all things under his feet: [I Cor. 15:27; Eph. 1:22, 23; Heb. 2:6-8.]


Mazmur 8:4-6 TPT, Dibandingkan dengan semua kemuliaan kosmik ini, mengapa Engkau menyusahkan diri Mu dengan manusia yang kecil dan fana atau tidak puas puasnya dengan anak Adam. Namun betapa besar kehormatan yang Kau berikan kepada manusia, yang diciptakan hanya sedikit lebih rendah dari pada Elohim, dimahkotai seperti raja dan ratu dengan kemuliaan dan keindahan. Sebagai tuan tuan atas ciptaan, Engkau telah menyerahkan kepada mereka kekuasaan atas semua yang telah Kau ciptakan, membuat segala sesuatu takluk kepada otoritas mereka, menempatkan bumi di bawah kaki mereka yang segambar dengan Mu. 


Psalms‬ ‭8:3-5 TPT‬‬ 

Why would you bother with puny, mortal man or care about human beings? Yet what honor you have given to men, created only a little lower than Elohim, crowned with glory and magnificence. You have delegated to them rulership over all you have made, with everything under their authority, placing earth itself under the feet of your image-bearers.


Ketika Daud mengalami personal encounter atau perjumpaan pribadi dengan Tuhan yaitu intim dengan Tuhan, Daud mendapat pencerahan dan pewahyuan tentang bagaimana destiny manusia dan bagaimana destiny Daud, diantara ciptaan Tuhan.


Bahwa Tuhan telah memberi kehormatan yang besar kepada manusia, termasuk kepada Daud, yaitu dengan menciptakan manusia hampir sama seperti Allah atau sedikit lebih rendah dari pada Allah.


Artinya manusia diciptakan oleh Tuhan, serupa dan segambar dengan Allah, sebagai Masterpiece nya Tuhan diantara makhluk ciptaan Tuhan yang lain dan manusia dimahkotai seperti raja dan ratu dengan kemuliaan dan keindahan.


Jadi sebagai ciptaan Tuhan yang mulia, yang diberi kehormatan yang besar dan dimahkotai seperti raja dan ratu dengan kemuliaan dan keindahan, maka manusia telah diberi kuasa untuk menjadi tuan (rulership) atas semua ciptaan Tuhan.


Jadi destiny manusia, Daud dan kita semua adalah menjadi tuan (rulership) atas semua ciptaan Tuhan, sebab Tuhan telah menyerahkan kepada manusia kekuasaan dan otoritas atas semua yang Tuhan telah ciptakan.


Bahkan Tuhan telah membuat segala sesuatu takluk kepada otoritas manusia dan Tuhan telah menempatkan bumi di bawah kaki manusia yang diciptakan segambar dengan Tuhan dan inilah kebenaran tentang destiny kita.


Tetapi dosa telah membuat manusia kehilangan kemuliaan Allah, kehilangan identitas, kehilangan keintiman dengan Tuhan, kehilangan kuasa dan otoritas atas semua ciptaan Tuhan yang sudah diberikan kepada manusia, sehingga manusia tidak dapat menghidupi dan menggenapi destiny nya.


Ketika Daud intim dengan Tuhan, Daud mendapatkan pencerahan dan pewahyuan tentang bagaimana keberadaan manusia diantara ciptaan Tuhan, bahwa Tuhan telah memberi kehormatan yang besar kepada manusia.


Yaitu Tuhan telah menciptakan manusia hampir sama seperti Allah atau sedikit lebih rendah dari pada Allah, artinya manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah, dan manusia dimahkotai seperti raja dan ratu dengan kemuliaan dan keindahan.


Jadi sebagai ciptaan Tuhan yang mulia, yang diberi kehormatan yang besar dan dimahkotai seperti raja dan ratu dengan kemuliaan dan keindahan, maka manusia telah diberi kuasa untuk menjadi tuan (rulership) atas semua ciptaan Tuhan.


Bagaimana Tuhan telah menyerahkan kepada manusia kekuasaan dan otoritas atas semua yang Tuhan telah ciptakan, Tuhan telah membuat segala sesuatu takluk kepada otoritas manusia dan Tuhan telah menempatkan bumi di bawah kaki manusia yang diciptakan segambar dengan Tuhan.


Tetapi dosa telah membuat manusia kehilangan kemuliaan Allah, kehilangan identitas, kehilangan keintiman dengan Tuhan, kehilangan kuasa dan otoritas atas semua ciptaan Tuhan yang sudah diberikan kepada manusia, sehingga manusia tidak dapat menghidupi dan menggenapi destiny nya.


Oleh karena itu melalui doa puasa ini kita harus meraih dan menerima destiny kita ini, melalu personal encounter atau perjumpaan pribadi kita dengan Tuhan dan keintiman kita dengan Tuhan, supaya tahun 2025 ini kita bangkit untuk menghidupi dan menggenapi destiny kita sebagai tuan (rulership) atas semua ciptaan Tuhan.


Sebab diatas kayu salib semua sudah selesai dan Yesus sudah mengambalikan dan memberikan kepada kita semua kuasa dan otoritas untuk menaklukkan dan menguasai bumi ini, sehingga didalam Yesus dan bersama dengan Roh Kudus tahun 2025 ini kita dapat menggenapi destiny kita sebagai tuan (rulership) atas semua ciptaan Tuhan.


Maka oleh anugerah Tuhan tahun 2025 ini kita dapat menggenapi destiny kita sebagai tuan (rulership) atas semua ciptaan Tuhan yang akan membawa transformasi di seven mountain atau di tujuh gunung, sesuai dengan panggilan Tuhan yang Tuhan sudah tetapkan untuk kita.


Yaitu di area pemerintahan, pendidikan, agama, bisnis, media, sosial, seni, budaya dan olah raga, sehingga tahun 2025 ini oleh anugerah Tuhan dan bersama dengan Roh Kudus kita dapat menghidupi dan menggenapi destiny kita di seven mountain atau di tujuh gunung ini. 


Qoutes: Dosa membuat kita kehilangan Identitas dan destiny kita, tetapi Yesus mengembalikan semua identitas dan destiny kita yang hilang, supaya kita menjadi tuan atas semua ciptaan Tuhan.


Doa: Bapa di surga kami bersyukur dan kami percaya bahwa didalam Kristus dan bersama Roh Kudus destiny kami adalah menjadi tuan atas semua ciptaan Tuhan, semua kuasa dan otoritas untuk mengelola, untuk mengusahakan, untuk menaklukkan, untuk memerintah, untuk menguasai bumi, untuk menguasai segala ciptaan Tuhan dan untuk menguasai segala buatan tangan Tuhan yang ada di bumi sudah diberikan, sudah diserahkan, sudah dipercayakan dan sudah diletakkan dibawah kaki kami, sehingga tahun 2025 ini kami menggenapi destiny kami, kami membawa transformasi di seven mountain atau di tujuh gunung dan kami memuliakan Tuhan ! Grace 3x! Amin!


Tuhan memberkati,


(Agus - Mala)

0 Response to "PERJUMPAAN PRIBADI DENGAN TUHAN MEMBUAT KITA MENEMUKAN DESTINY KITA"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post