PENGORBANAN

Mazmur 107: 22

Biarlah mereka mempersembahkan korban syukur, dan menceritakan pekerjaan-pekerjaan Nya dengan sorak sorai.

Sebagai anak anak “Allah” yang mempunyai sifat penyayang/penuh dengan kasih, seharusnya kita mewarisi sifat Allah tersebut dan menjadikan kita mempunyai hati yang penuh dengan kasih.

Namun pada kenyataannya tidak semua mudah untuk mengasihi.  Banyak dari kita mengalami kesulitan hubungan dalam hidup, bahkan terkadang mengalami hubungan yang menyakitkan. 

Namun Firman Tuhan berkata supaya kita memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk berbuat baik (mengasihi) orang orang di sekitar kita.  

Galatia 6:10, ‘karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan kawan seiman kita’. 

Yesus memberikan nyawaNYA untuk kita yang percaya menerima keselamatan secara cuma cuma tanpa syarat.

Setelah kita menerima KASIH yang luar biasa dari Tuhan, kita seharusnya mengasihi orang lain dengan cara yang sama seperti yang Tuhan sudah lakukan buat kita.

Jika kita gagal mengasihi orang di sekitar kita, berarti kita juga gagal menunjukan kasih Allah kepada mereka.

Mengasihi orang lain tidak berarti kita harus rela diperlakukan buruk atau setuju dengan gaya hidup atau pandangan duniawi mereka.

Ini berarti kita perlu menggunakan setiap kesempatan untuk mengasihi (compassionate) mereka sebagaimana Allah mengasihi mereka. Karena kasih itu mengalir dari hati Allah sendiri dan tidak bersyarat.

Sacrifice (pengorbanan) itu memerlukan usaha yang mana kita bisa menjadi lelah, dan sifatnya terbatas.

Jadi saudaraku, kita renungkan pernikahan kita.. apakah kita mengasihi (compassionate) terhadap pasangan kita atau yang kita lakukan selama ini adalah sacrifice? 

Kita sudah punya contoh yang sangat konkrit sekali tentang kasih Allah kepada kita.. mari kita praktekkan agar kita tidak menjadi lelah dan pernikahan kita boleh menjadi berkat bagi pernikahan lain dan memuliakan nama Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati

(Janur - Aling)

Tweet