Iklan

SUAMI ISTRI MEWUJUDKAN BELAS KASIH DALAM PERNIKAHAN

"TUHAN berkata, 'Aku benci dan muak melihat perayaan-perayaan agamamu! Kalau kamu membawa kurban bakaran dan kurban gandum, Aku tidak akan menerimanya. Aku tak mau menerima binatang-binatangmu yang gemuk-gemuk itu yang kamu persembahkan kepada-Ku sebagai kurban perdamaian." (Amos 5:21-22)


*Tugas Bacaan:

* Amos 5:21-24, Tuhan menolak ibadah yang hanya formalitas tanpa Kasih dan Kebenaran.

* Mikha 6:6-8, Tuhan lebih menginginkan hati yang bertobat daripada persembahan besar.

* Matius 9:9-13, Tuhan menghendaki belas kasihan lebih dari sekadar persembahan

* 1 Korintus 13:1-7, Kasih menjadi dasar dari segala sesuatu dalam membangun hubungan.


Dalam Pernikahan, Setiap Pasangan menunjukkan kesalehan mereka dengan beribadah, pelayanan dan memberi persembahan kepada Tuhan. Tetapi, menurut Amos 5:21-22, Allah tidak hanya melihat ibadah lahiriah, pelayanan Saudara, Allah melihat bagaimana setiap Pasangan menjalani kehidupannya dengan Kebenaran dan Firman Tuhan hidup di setiap perilakunya. Ibadah yang sejati bukan hanya ritual, tetapi harus terlihat dalam sikap dan tindakan sehari-hari, termasuk dalam cara bagaimana Suami Istri memperlakukan satu sama lain dengan kasih dan kebenaran.


Mikha 6:7 mengajarkan bahwa Tuhan tidak menginginkan persembahan yang besar jika hati kita tidak sungguh-sungguh bertobat dan hidup dalam kebenaran serta kasih. Dalam pernikahan, kesalehan sejati bukan hanya tentang aktif di gereja atau memberi persembahan, tetapi juga tentang bagaimana suami istri saling mengasihi, mendukung, dan memperlakukan satu sama lain dengan adil. Jika ibadah tidak disertai kasih dalam keluarga, maka semuanya menjadi sia-sia di mata Tuhan.


Yesus menegaskan dalam Matius 9:13 bahwa Tuhan lebih menghendaki kasih dan belas kasihan daripada sekadar ibadah lahiriah. Dalam pernikahan, Suami Istri me*wujud*kan belas kasihan dalam berbagai cara:

1. Mengampuni dengan kasih – Tidak menyimpan dendam atau mengungkit kesalahan masa lalu.

2. Mendengarkan dengan hati – Bukan hanya mendengar kata-kata pasangan, tetapi memahami perasaan mereka.

3. Melayani dengan sukacita – Saling membantu dalam tugas rumah tangga, pengasuhan anak, dan tanggung jawab lainnya.

4. Mendoakan satu sama lain – Memohon kepada Tuhan agar memberikan hikmat dan kekuatan dalam menghadapi tantangan Pernikahan.

5. Menunjukkan kasih dalam Tindakan nyata – Tidak cukup hanya berkata "aku mengasihimu" tetapi membuktikannya melalui sikap dan perbuatan nyata


Pernikahan yang dipenuhi belas kasihan membawa sukacita, baik bagi Pasangan maupun bagi Tuhan. Jangan hanya fokus pada aktivitas keagamaan, tetapi wujudkan kasih Tuhan dalam hubungan sehari-hari. Itulah ibadah yang sejati dan yang berkenan di hadapan-Nya.


*Refleksi:

Tuliskan satu tindakan konkret yang dapat Saudara lakukan hari ini untuk menunjukkan kasih dan belas kasihan kepada Pasangan, supaya Pasanganmu dapat merasakannya.


*Doa:

"Tuhan Yesus yang penuh kasih, ajar saya dan Pasangan saya untuk mengasihi bukan hanya sekedar dengan kata-kata, melainkan dengan tindakan yang nyata. Kami ingin ibadah kami berkenan di hadapan-Mu, bukan hanya melalui persembahan saja, tetapi melalui hati yang tulus penuh kasih dan belas kasihan. Mampukan kami untuk saling mengampuni, mendukung, dan mengasihi sebagaimana Engkau telah mengasihi kami. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin".


*Penerapan: 

Langkah Praktis Hari Ini:

* Sampaikan satu apresiasi yang tulus kepada pasangan Saudara.

* Buat satu keputusan untuk lebih bersabar dan penuh belas kasihan dalam percakapan hari ini dengan Pasangan.

* Jika ada kesalahpahaman, segera selesaikan dengan sikap kasih dan pengampunan.

* Luangkan waktu hari ini untuk doa bersama untuk hubungan pernikahan yang lebih kuat dalam kasih Tuhan.


(Awnag - Devi)

0 Response to "SUAMI ISTRI MEWUJUDKAN BELAS KASIH DALAM PERNIKAHAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post