MUNAFIK: ANTARA TERANG DAN GELAP

Mat 6:1-17

Masalah dalam pernikahan lainnya adalah ingin dilihat atau dipuji orang, di ayat bacaan tsb,  Yesus menyebut orang yang ingin dilihat orang ketika melakukan ritual keagamaan sebagai orang yang munafik.

Kemunafikan melahirkan orang-orang yang berbeda antara ruang publik dan ruang pribadi. Orang yg munafik suka tampil berdoa di gereja, tapi tidak di kamarnya yang tersembunyi. Mereka suka terlihat berbeda dalam dua situasi yang berbeda atau ekstreem. 

Kemunafikan hanyalah buah yang terlihat, dan akar sesungguhnya adalah rasa tidak aman, mereka berlindung pada ritualisme supaya mereka dipandang baik dan benar dihadapan orang lain, tetapi isi hatinya yang penuh dengan kekacauan tidak diperlihatkan pada orang lain. 

Dalam hubungan suami istri, rasa tidak aman ini melahirkan hubungan yang penuh dengan simbol dan ritual dan mengutamakan penampilan dan hasil. Suami yang penting pergi kerja dan pulang bawa duit, si istri gak peduli apa yang dilakukan selama suami kerja, yang penting kebutuhan sandang dan pangan terpenuhi. Meskipun habis perang 3 hari berturut, senyum tetap terkembang, dan tangan menggandeng sang suami, berharap orang lain tidak melihat bahwa mereka belum selesai bertengkar.

Yesus mendorong kita untuk tidak munafik serta tidak mencari pendapat dan penilaian manusia yang penting dan yang utama adalah apakah kita mengasihi Bapa di surga. Kita harus belajar datang ke kamar yang tersembunyi untuk mendapatkan kesembuhan jiwa kita lewat kasih karunianya. Jiwa yang tidak aman, hanya akan menularkan penyakit kemunafikan kesekelilingnya. Suami yang tidak aman, akan menularkan sikap munafik kepada Istri dan anak-anaknya. Waktu dirumah papa dan mama sering bertengkar, tapi ketika bertemu anggota komsel lainnya tiba-tiba papa dan mama akur kembali. Anak-anak akan menjadi ambivalen karena melihat dua hal yang bertolak belakang. 

Minggu ini, ada trending topic Sanusi, Santun Namum Korupsi, adalah contoh bagaimana perilaku munafik yang dipertontonkan oleh orang dunia. Sayang tidak banyak keluarga seperti keluarga besar Ahok yang berani bersikap berbeda. Kejujuran, dan integritas seorang Ahok lahir dari keluarga yang memberi rasa aman yang benar, yaitu bahwa itu datang hanya dari Bapa di surga saja. 

Mari tingkatkan keterbukaan suami istri, mari bawa rasa tidak aman kita dalam doa sepakat bersama suami istri, supaya kita disembuhkan oleh Tuhan.

Tweet