PERNIKAHAN IDENTIK DENGAN TARIAN

Efesus 5:22-23

Efesus 5:23 – Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri, dan istri hendaklah menghormati suaminya.

Seorang pendeta pernah mengibaratkan pernikahan seperti tarian. Ada beberapa hal yang perlu untuk menciptakan tarian yang indah:

1. Koreografer: Suatu tarian membutuhkan seorang koreografer yang mengatur. Ia memimpin dan mengarahkan ke dua penari tersebut. Tuhan merupakan koreografer pernikahan yang memimpin dan mengarahkan setiap pasutri.

2. Penari yang saling  merendahkan diri : kedua penari perlu saling merendahkan diri dan mengikut kehendak sang koreografer, bukan maunya sendiri. Dalam pernikahan pasutri harus saling merendahkan diri dalam Kristus

3. Penari harus saling percaya: Penari harus percaya bahwa pasangan tarinya dapat diandalkan. Dalam gerakan-gerakan yang sulit, yang mengandung resiko penari harus yakin bahwa pasangan tarinya akan tepat merespon setiap gerakan. Pasutri harus saling percaya bahwa pasangannya adalah kawan sekerja dalam peperangan rohani,  dalam perjalanan menuju keluarga Ilahi. Pasangan kita bukan lawan yang harus di curigai atau diragukan.

4. Peran yang jelas: Tiap-tiap penari harus mengerti peranannya dengan jelas. Dalam pernikahan, pasutri harus mengerti peranan dan fungsinya dengan jelas.

5. Latihan tiada henti: Untuk menciptakan tarian yang indah, diperlukan banyak latihan. Terlebih lagi untuk menciptakan pernikahan yang bahagia, diperlukan waktu dan latihan – untuk saling mengisi tabung kasih, untuk saling merawat bayi kesatuan, untuk saling mengerti, untuk saling mengasihi, untuk saling mengampuni, untuk saling mengingatkan doa sepakat.

Karena itu, marilah hari ini kita belajar menciptakan suatu karya seni yang indah bagi pemandangan Tuhan lewat pernikahan kita yang membawa dampak bagi kemuliaan nama Tuhan.

Tweet