Iklan

POLA MENDIDIK ANAK YANG DIWARISKAN

Ayat Bacaan : 1 Sam 6:1-3
Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah anak-anaknya laki-laki menjadi hakim atas orang Israel. Nama anaknya yang sulung ialah Yoel, dan nama anaknya yang kedua ialah Abia; keduanya menjadi hakim di Bersyeba. Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.

Samuel adalah nabi yang besar dan hakim yang dihormati oleh bangsa Israel. Dia memerintah Bangsa Israel dengan adil dan dengan Takut akan Tuhan. Samuel adalah anak anugrah yang diminta Oleh Hana ibunya kepada Tuhan dan dipersembahkan oleh orangtua nya sejak kecil untuk melayani Tuhan. Hingga dia pamit untuk pensiun sebagai hakim di hari tuanya, reputasi Samuel sangat baik dan tidak pernah dia merugikan bangsa Israel (1 Sam 12:1-25).Lewat Samuel, 2 raja Israel diurapi yaitu Saul dan Daud. Samuel mempunyai hubungan yang sangat intim dengan Allah, Allah berbicara secara langsung kepadanya sedari dia kecil. Namun hamba Tuhan sekaliber Samuel pun gagal mendidik anaknya. Anaknya Yoel dan Abia tidak seperti bapanya, mereka mengejar laba, menerima suap dan memutar balikkan keadilan.
Mengapa Samuel bisa gagal? Karena Samuel mewarisi pola mendidik anak dari Imam Eli yang notabene juga gagal mendidik anak. Anak-anak Eli juga adalah hakim yang Korup. Mereka dimanjakan oleh Eli dan tidak dididik dengan nilai2 yang baik.

1 Samuel 2:11)Lalu pulanglah Elkana ke Rama tetapi anak itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan imam Eli. (12) Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN, 
29) Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?

Pola mendidik anak yang kita terapkan  untuk anak-anak kita saat ini, tidak hanya akan berimbas pada pertumbuhan Karakter anak kita saja, tetapi juga akan berpengaruh kepada generasi selanjutnya dibawah kita. Karena pola mendidik anak ini akan menjadi warisan bagi keturunan kita. 
Karena itu didiklah anak-anak dengan baik, cintailah dan terimalah mereka dengan segala keunikannya, namun bawalah mereka untuk hidup takut akan Tuhan. (Amsal 22:6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu)

Bagikan nilai-nilai Kerajaan surga dan jadikanlah ini value atau nilai-nilai keluarga kita. (Ulangan 11:29 Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun;)

Jangan semena-mena terhadap anak. Jangan selalu menuntut dan menghakimi mereka. Berikanlah teladan yang baik hidup yang takut akan Tuhan, karena teladan lebih bermakna dari seribu kata.
1 Petrus 5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.

Dunia ini semakin jahat dipenuhi oleh generasi yang yang makin jauh dari Allah, seperti yang dinubuatkan dalam 2 Timotius 3:1-9. Semoga kita menjadi orang-orang yang mewariskan generasi yang berbeda, generasi yang takut akan Allah, Generasi yang memenuhi bumi dengan kemuliaan Allah. Kiranya Allah memberkati rumah tangga kita.

Mazmur 144:12-13 Semoga anak-anak lelaki kita seperti tanam-tanaman 
yang tumbuh menjadi besar pada waktu mudanya; 
dan anak-anak perempuan kita seperti tiang-tiang penjuru, 
yang dipahat untuk bangunan istana!Semoga gudang-gudang kita penuh, 
mengeluarkan beraneka ragam barang; 
semoga kambing domba kita menjadi beribu-ribu, 
berlaksa-laksa di padang-padang kita!

0 Response to "POLA MENDIDIK ANAK YANG DIWARISKAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post