KECINTAAN SUAMI TERHADAP ISTRI

Dalam Efesus 5: 25-30, Rasul Paulus memberikan nasehat kepada suami :“ Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diriNya baginya” (ay 25). Kata Yunani “agapao” berarti “mengasihi”, yang berarti; bukanlah kasih biasa tetapi kasih yang sesunggungnya, yang berasal dari Kristus. Ini sesungguhnya memiliki arti yang lebih berat dibanding dengan “penundukan diri” yang dilakukan istri, sebab suami harus mau mengorbankan dirinya sendiri. Sedangkan ayat 28:” Demikianlah juga suami harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri, siapa yang mengasihi istrinya, mengasihi dirinya sendiri.” Kata Yunani “Houston” yang diterjemahkan “demikianlah” menunjukan kepada hubungan antara Kristus dan jemaat. Kata “opheilein” diterjemahkan “harus” berarti berkewajiban, mengasihi isteri bukanlah sesuatu yang “boleh” atau yang “dapat”, tetapi adalah sesuatu keharusan, suatu kewajiban. Kemudian dalam ayat 31, Paulus kembali menegaskan tentang hubungan suami istri; satu kesatuan seperti Kristus dengan jemaat. “Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.”  Artinya; Suami rela melepaskan hak pribadi untuk menyatukan diri dengan istri, sebab istri akan menerima benih dan melahirkan keturunan ilahi. Ketika suami tetap berkukuh pada kehendaknya sendiri, maka istri tidak maximal dalam mengandung dan melahirkan generasi mulia. Marilah suami-suami mempersiapkan generasi penerus dengan mengasihi istri dan bersatu padu untuk mewujudkan harapan bersama.

Tweet