PENUNDUKAN ISTRI TERHADAP SUAMI

Dalam Efesus 5: 22-24;  Menjelaskan, bahwa Istri tunduk seperti kepada Tuhan, “hupotage” yang berarti penundukan diri, Paulus memakai kata tsb untuk suatu hubungan antara suami dan istri. Artinya, bukanlah sesuatu yang dipaksakan dan tidak sama seperti seorang hamba dengan tuannya. Tetapi tanggapan penundukan diri seorang istri kepada suami atas dasar kasih suami kepadanya.

Untuk memahami lebih dalam tentang “kepala” dan “tunduk” itu, pastinya memandang kepada keteladanan dari Yesus Kristus. Sebagai kepala, Kristus lebih memelihara tubuh dari pada menguasainya, Ia lebih bertanggung jawab atas tubuh dari pada menguasainya atau merajainya. Kebenaran ini dinyatakan dengan ungkapan Dia-lah yang menyelamatkan tubuh. Kepala tubuh menyelamatkan tubuh, sifat-Nya yang khas sebagai kepala ialah menyelamatkan bukan menguasai. Istri tunduk kepada suami sama seperti jemaat tunduk kepada Kristus (ay.24) jadi didalam kepala dan tunduk harus saling melakukan persekutuan yang tulus, ikhlas, bebas bertanggung-jawab, penuh kegembiraan dan ucapan syukur. Hal ini mencerminkan hubungan Kristus dan jemaat sebagai teladan idealnya. Disinilah, Kasih dijadikan dasar hubungan antara suami istri, sebagaimana ayat 23 yang mengatakan :” Karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala tubuh.” Analog ini menjelaskan bahwa istri tunduk terhadap suami, tetapi suami menjadi kepala berdasarkan apa yang dilakukan Kristus. Keterangan diatas diperkuat dengan pernyataan ayat 24 yang mengatakan:”Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala hal.”                           Marilah para suami dalam mengepalai keluarga berdasarkan teladan Kristus. Sehingga para istri dalam ketundukannya dalam ketulusan dan penyerahan diri sepenuh.

Tweet