MENIKAH DENGAN PASANGAN KITA BERARTI MENIKAH DENGAN PUTRA/PUTRI NYA TUHAN

"Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun ia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku.

Yesaya 49:15-16

Status pasangan kita bukan hanya sebagai suami atau istri kita saja tapi pasangan kita juga merupakan Putra & Putri dari Tuhan.

Pada saat seseorang berbuat baik atau bermurah hati kepada anak kita,  hal itu membuat sisi baik kita keluar terhadap orang tersebut, tapi sebaliknya pada saat orang tersebut berbuat jahat atau tidak adil kepada anak kita maka hal itu cukup untuk menyulut kemarahan kita.

Ketika kita sadar bahwa kita menikah dengan suami kita yang adalah Putra dari Tuhan atau istri kita yang adalah Putri dari Tuhan

maka hubungan yg terjadi bukan hanya antara kita dengan pasangan kita tapi ada pihak ketiga yang juga sangat berkepentingan dengan pernikahan kita yaitu Tuhan yang juga adalah Bapa Mertua kita karena Dia juga adalah Bapa dari pasangan kita.

Ketika kita gagal mengasihi pasangan kita, ketika kita merendahkan dirinya atau menyakitinya - itu berarti kita juga sedang membuat masalah dengan Bapa Surgawi, yang

sangat memperhatikan pasangan kita yang juga adalah anakNya.

Kita seringkali lupa betapa Tuhan sangat mengasihi & memperhatikan anakNya yaitu pasangan yg kita nikahi.

Tentu suatu saat nanti ketika tiba saatnya bagi anak-anak kita untuk menikah, kita pasti berharap agar mereka mendapat pasangan yang akan mencintai, menghormati dan menyayangi mereka dengan sungguh-sungguh meskipun kita juga tahu bahwa anak-anak kita juga memiliki kelemahan dan kekurangan, tapi kita berharap agar pasangan mereka dapat bersikap penuh pengertian dalam menghadapi kekurangan anak-anak kita, bukan memakai kekurangan tersebut untuk meremehkan atau membuat mereka berkecil hati. Kita berdoa semoga anak-anak kita tidak menikah dengan pasangan yang egois yang mungkin akan menyiksa mereka.

Tuhan juga sepenuhnya

menyadari keterbatasan pasangan kita dan Dia juga ingin kita bersikap penuh pengertian dan murah hati terhadap keterbatasan-keterbatasan dari pasangan kita seperti halnya kita menginginkan anak-anak kita diperlakukan dengan baik oleh pasangan mereka di masa depan.

Jangan lupa! Kita tidak sekedar menikahi seorang pria atau wanita, kita menikah dengan Putra atau Putri Tuhan. Mari kita perlakukan pasangan kita sebagaimana seharusnya.

Tweet