Iklan

PERNIKAHAN YANG SEMPURNA

"Karena itu, haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga sempurna"
Matius 5 : 48

Seringkali kita mentolerir sesuatu yang kita tahu harusnya kita ubah, tetapi kita mengabaikannya karena kita merasa telah menjadi suami / istri yang baik, maka kita merasa  boleh mempertahankan "satu kebiasaan buruk" kita.
Para suami mungkin berkata, 
"aku tidak selingkuh, tidak judi & selalu pulang ke rumah tepat waktu. Jadi kalau kadang-kadang aku kehilangan kesabaran / melukai dengan perkataan tanpa pikir panjang, masih wajarlah, aku kan juga manusia, apa tidak boleh punya satu saja kebiasaan buruk"

Para istri berkata, " aku sudah menjadi istri yang setia, tidak boros dan selalu melayani, kalau kemudian sekali-kali aku curhat
tentang kejelekan suamiku tidak apa-apa kan, toh suamiku tidak mempermasalahkan.

Seringkali kita lupa bahwa satu lubang saja cukup untuk menenggelamkan sebuah kapal sama efektifnya dengan sepuluh lubang. Satu lubang yg sama juga dapat menenggelamkan pernikahan kita. Tuhan tidak memberi dispensasi untuk "satu kebiasaan buruk kecil", tapi kita diminta untuk sempurna.

Seringkali kita berdalih dengan
menunjukkan hal-hal negatif yang tidak kita lakukan dan bersembunyi dibalik kekuatan kita. Kelemahan adalah kelemahan meskipun ada kekuatan mengelilinginya, dosa adalah dosa meskipun ada banyak kebajikan yang menyertainya.

Melakukan kebaikan tidak berarti menciptakan "deposito bank" yang memungkinkan kita untuk melakukan "penarikan" dengan keburukan-keburukan kecil. 

0 Response to "PERNIKAHAN YANG SEMPURNA"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post