MENGAMPUNI
By
Moment of Unity Official
—
Minggu, 09 Oktober 2016
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Ayat Bacaan: 2 Samuel 9:3; 9; 13; Lukas 22:30.
Kemudian berkatalah raja: “Tidak adakah lagi orang yang tinggal dari keluarga Saul?
Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah.” Lalu berkatalah Ziba kepada raja: “Masih ada seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya.”(2 Samuel 9:3)
Orang yang bermusuhan biasanya menyimpan den dam turun-temurun, dendam yang sulit dilupakan, dendam yang diusahakan untuk dibalas.
Juga suami dan istri yang mengalami konflik dan ti dak pernah diselesaikan dengan cara mengampuni / memaafkan pasangannya akan menimbulkan den dam yang berkepanjangan dan berakibatkan muncul nya kejahatan2 dalam rumah tangga yang pada akhir nya anak-anak menjadi korban atas keegoisan orangtua mereka.
Raja Daud dimusuhi Saul, raja pendahulunya. Daud tidak mendendam, malah mengasihi Yonatan, putra Saul. Ia juga ingin menunjukkan kasih Allah kepada keturunan Saul, dan ia menemukan Mefiboset, cucu Saul (ay. 2, 3).
Tindakan Daud mengingatkan saya akan kasih Allah dan tindakan-Nya pada umat manusia.
Tuhan Yesus datang ke dunia mencari manusia untuk diselamatkan; Raja Daud juga berinisiatif mencari Mefiboset.
Keadaan Mefiboset yang timpang kedua kakinya (ay. 13) menunjukkan keadaan manusia yang timpang karena dosa.
Pengakuan Mefiboset tentang kehinaan dirinya (ay. 8) melukiskan betapa hina manusia yang ternoda dosa di hadapan Allah.
Tetapi, Daud mengasihinya dan mengembalikan segala milik Saul dan seluruh keluarganya kepada Mefiboset (ay. 9). Itu mencerminkan bagaimana Tuhan memulihkan hidup kita yang tercemar dosa.
Apakah kehidupan kita sudah mencerminkan kepedulian dan kasih Tuhan kepada pasangan kita dan orang-orang yang pernah melukai kita?
Tidak mungkin kalau kita masih terpuruk hina seperti Mefiboset. Kita harus terlebih dahulu menyambut Tuhan Yesus yang mengajak kita makan dan minum semeja dengan-Nya di dalam Kerajaan-Nya (Luk. 22:30).
Selanjutnya, kasih-Nya akan memenuhi hati kita dan memotivasi kita untuk menyatakan kasih-Nya kepa da pasangan dan anak-anak dan juga keluarga. Karena Tuhan telah menerima dan mengasihi kita, kita pun dimampukan untuk menerima dan
Kemudian berkatalah raja: “Tidak adakah lagi orang yang tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah.” Lalu berkatalah Ziba kepada raja: “Masih ada seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya.”(2 Samuel 9:3)
Seorang yang bermusuhan biasanya menyimpan dendam turun-temurun, dendam yang sulit dilupakan, dendam yang diusahakan untuk dibalas. Raja Daud dimusuhi Saul, raja pendahulunya. Daud tidak mendendam, malah mengasihi Yonatan, putra Saul. Ia juga ingin menunjukkan kasih Allah kepada keturunan Saul, dan ia menemukan Mefiboset, cucu Saul (ay. 2, 3).
Tindakan Daud mengingatkan saya akan kasih Allah dan tindakan-Nya pada umat manusia. Tuhan Yesus datang ke dunia mencari manusia untuk diselamatkan; Daud juga berinisiatif mencari Mefiboset. Keadaan Mefiboset yang timpang kedua kakinya (ay. 13) menunjukkan keadaan manusia yang timpang karena dosa. Pengakuan Mefiboset tentang kehinaan dirinya (ay. 8) melukiskan betapa hina manusia yang ternoda dosa di hadapan Allah. Tetapi, Daud mengasihinya dan mengembalikan segala milik Saul dan seluruh keluarganya kepada Mefiboset (ay. 9). Itu mencerminkan bagaimana Tuhan memulihkan hidup kita yang tercemar dosa.
Apakah kehidupan kita juga mencerminkan kepedulian dan kasih Tuhan kepada umat manusia? Tidak mungkin kalau kita masih terpuruk hina seperti Mefiboset. Kita harus terlebih dahulu menyambut Tuhan Yesus yang mengajak kita makan dan minum semeja dengan-Nya di dalam Kerajaan-Nya (Luk. 22:30). Selanjutnya, kasih-Nya akan memenuhi hati kita dan memotivasi kita untuk menyatakan kasih-Nya kepada sesama. Karena Tuhan telah menerima dan mengasihi kita, kita pun dimampukan untuk menerima dan mengasihi sesama kita.
KARENA KITA ADALAH ANAK-ANAK ALLAH, MARILAH KITA HIDUP DENGAN MENJADIKAN KELUARGA ILLAHI MENURUT KASIH-NYA.
0 Response to "MENGAMPUNI"