HATI DAN PIKIRAN KITA SEBAGAI SUAMI ISTRI (7)
By
sianny
—
Minggu, 11 Desember 2016
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Roma 3:28 (TB) Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Ternyata kita dibenarkan bukan karena perbuatan. Kita sudah jadi benar saat kita PERCAYA. Didalam Kristus, kita menjadi orang benar. Kita diterima sepenuhnya. Jika Tuhan begitu sempurna menerima kita, mengapa kita tidak menerima diri sendiri?
Seringkali banyak orang mempunyai standar Kepercayaan diri yang salah seperti berikut :
HARGA DIRI= PENAMPILAN SAYA + APA KATA ORANG LAIN
Akibatnya tidak mencapai standar tertentu, maka kita merasa bersalah dan tidak berharga, karena itu beberapa orang berusaha agar hidupnya harus mencapai gaya hidup dan penampilan tertentu, agar merasa berhasil. Yang sudah pasti akan menghalalkan segala cara untuk mencapai standar tersebut.
Keberhargaan yang benar adalah :
HARGA DIRI = PRIBADI DALAM KRISTUS + APA KATA TUHAN
Ketika kita membangun harga diri kita di atas fondasi ini, maka harga diri kita tidak akan pernah jatuh bangun. Dengan melihat standar dari Tuhan, kita bisa lebih mengerti dan mengucap syukur untuk semua anugerah yang telah di limpahkan untuk kita.
Kepercayaan diri yang salah harus terus menerus di gantikan dengan Kepercayaan diri yang benar, Setiap kali gagal kita perlu menghafal dan merenungkan kembali prinsip Keberhargaan diri kita
Kehidupan dalam Rumah tangga seringkali juga yang awal nya termotivasi menjadi terintimidasi ketika melihat tetangga sebelah kanan rumah ganti mobil baru, kita akan sibuk memulai diskusi dengan pasangan kita untuk berencana kapan ke showroom mobil, lihat mobil baru juga dan kapan mengganti mobil yang lama menjadi baru juga.
Awal memang merupakan motivasi hingga kita lebih giat dalam kerja atau usaha. Tetapi ketika melihat ke tetangga sebelah kiri Rumah mulai renovasi rumah menjadi besar.
Mulai lagi mengusik keberhargaan diri kita dari kepercayaan yang salah dengan mengejar "Apa kata orang lain" tadi, hingga menjadikan kita terintimdasi oleh kepercayaan yang salah itu, bahkan sampai hutang hanya untuk memenuhi hal tersebut.
Untuk itu kita perlu terus menerus mengingatkan diri agar terus menggunakan standar dari Tuhan.
0 Response to "HATI DAN PIKIRAN KITA SEBAGAI SUAMI ISTRI (7)"