Iklan

NIAT DAN TINDAKAN YANG BERPEGANG PADA FIRMAN TUHAN

Hakim-hakim 8 : 22 - 27

Gideon merupakan salah satu hakim yang fenomenal. Dia dipilih sebagai hakim untuk membebaskan bangsa Israel dari tangan penjajahan bangsa Midian. Keluarga Gideon merupakan kaum yang paling kecil dari suku Manasye. Karena itu, awalnya Gideon ragu ketika dia menerima panggilan sebagai hakim. Padahal panggilan sebagai hakim dilakukan Tuhan dengan cara luar biasa. ( Hakim-hakim 6 ).

Terjadi dialong tawar menawar antara Gideon dengan Malaikat Tuhan. Gideon bahkan meminta tanda dari Tuhan sampai 3 kali, baru dia menerima panggilan itu. 

Awalnya dengan spektakuler, Gideon mengumpulkan 32.000 pasukan. Namun Tuhan punya cara unik. Dari 32.000 orang, yang Tuhan pakai hanya 300 orang. Tuhan hanya memakai 1% dari tentara yang berhasil dikumpulkan. Hanya dengan 300 orang, Tuhan membuat kemenangan besar. 

Pasukan Midian yang besar, dikacaukan Tuhan dan saling bunuh dengan cara unik. Gideon tanpa berperang menghancurkan pasukan Midian yang begitu besar hanya dengan senjata suluh, buli dan sangkakala. Luar biasa. Pasukan begitu besar, kacau balau. 2 Raja Midian dibinasakan dalam peperangan selanjutnya. Bahkan 2 raja Midian lain yang masih hidup dikejar Gideon, sampai tertangkap dan dibunuh.

Perbuatan Gideon yang spektakuler ini membuat bangsa Israel berniat menjadikan Gideon menjadi raja mereka, yang ditolak olehnya. Hanya saja Gideon meminta satu hal, “Satu hal saja yang kuminta kepadamu : Baiklah kamu masing-masing memberikan anting-anting dari jarahannya” Jawab mereka, “Kami mau memberikannya dengan suka hati.” 

Dari anting-anting jarahan bangsa Midian itu, oleh Gideon dibuatkan Efod dan ditempatkan di kota asal Gideon, Ofra. Di sinilah kegagalan Gideon membangun keluarganya. Sebab sejak Efod itu jadi, orang Israel menyembah Efod itu, yang seharusnya orang Israel menyembah Tuhan saja. Inilah cikal bakal tragedi mengerikan di keluarga Gideon. 

Gideon tidak melakukan Firman Tuhan dengan tepat seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Karena tidak tepat, keluarganya dan bangsa Israel juga melenceng. Setelah Gideon meninggal, bangsa Israel menyembah Baal lagi. Di keluarga Gideon sendiri, terjadi pergolakan dan tragedi mengerikan. 

Hal tejadi karena Gideon melakukan hal yang tidak tepat yaitu membuat Efod. Mungkin maksud Gideon sebagai peringatan akan Tuhan. Hanya saja untuk mengingat Tuhan tidak diperlukan bentuk apapun yang harus dibuat. 

Antara niat dan tindakan Gideon, terjadi perbedaan. Niat Gideon agar bangsa Israel mengingat Tuhan, tapi justru tindakannya membuat sesuatu sebagai bentuk untuk peringatan. Padahal dalam hukum Taurat, tidak diperbolehkan untuk membuat bentuk apapun untuk disembah. Terbukti akhirnya Efod itu disembah dan menjadi berhala. 

Pada saat sekarang, di mana banyak filosofi, ajaran-ajaran baru berkembang. Semua itu sekarang ini begitu gamblang dan terang benderang disampaikan, didukung dengan multi media media. Sehingga dengan mudah bisa masuk dalam keluarga-keluarga. Jika tidak kembali kepada Firman Tuhan dan berpegang penuh kepadaNYA, maka bisa saja terjadi keluarga-keluarga mengalami percampuran gaya hidup. 

Sebagai contoh, sekarang ini banyak pendapat dan ajaran tentang perceraian itu boleh dilakukan dan halal, jika pernikahan itu membuat menderita salah satu pihak menderita. Alasanya karena hak asasi manusia. Pendapat ini sudah begitu banyak mempengaruhi keluarga-keluarga. Sehingga perceraian itu begitu mudah terjadi. 

Ada yang lebih halus, adalah perceraian secara jiwa. Mereka tidak bercerai secara hukum, dengan alasan anak. Tapi masing-masing sudah hidup dalam dunia masing-masing. Masing-masing tidak akan mengganggu dan tidak mencampuri urusan pasangan. Yang penting terlihat tidak cerai, tidak ribut terus, tidak perlu pusing mencampuri urusan pasangannya, hidup dengan dunia masing-masing. Banyak yang menolak memperjuangkan pernikahan mereka karena sudah terlalu lelah dengan konflik yang terjadi. Untuk apa pernikahan seperti itu dipertahankan dan diperjuangkan untuk pulih. Tidak ada harapan untuk pulih…..

Inilah salah jerat bagi keluarga-keluarga jaman ini. Masih banyak jerat lainnya yang bisa tanpa sadar dianut. Untuk itu perlu dibangun, diperjuangkan, dipertahankan dan dikembang prinsip-prinsip pernikahan yang sudah didapat. Agar tidak ada jerat dalam keluarga kita.

0 Response to "NIAT DAN TINDAKAN YANG BERPEGANG PADA FIRMAN TUHAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post