Iklan

CINTA YANG MEMUDAR

Efesus 5:25 (TB)  Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

Kita pasti tahu bahwa Allah lah perancang pernikahan yang tertulis dalam alkitab. Mengambarkan suami mengasihi istrinya seperti Kristus mengasihi umatNya.begitu juga seorang istri terhadap suaminya bersikap seperti umat Allah kerhadap Kristus. Kristus yang mati bagi mempelaiNya menunjukan arti sesungguhnya dari pernikahan. Tetapi kenyataan yang kita ketahui banyak pernikahan yang kandas berantakan, keindahan kenangan yang pernah di kecap begitu cepat memudar dalam hitungan waktu. Tak cukupkah cinta  mereka menjadi fondasi untuk mempertahankan pernikahan?. Ikatan perjanjian mulai longgar dan lepas. Terpaksa mereka berpisah. Dengan alasan yang dibuat buat. Tak ada lagi cinta di antara mereka,tak ada lagi kecocokàn antara mereka, lebih baik berpisah daripada saling melukai. Keegoisan masing-masing mulai menggrogotin pernikahan mereka. Tak lagi ada penerimaan pasangan apa adanya. Karena kata-kata mengampuni sepertinya sudah terhapuskan dari hati karena badai kehidupan yang menerpa. Bagaimana masa depan anak-anak kita? Bagaimana menghadapi kehidupan ke depan? Sepertinya angan-angan tentang keluarga yang utuh dan harmonis kandas sudah. Yang paling terpenting Tugas orang Tua membawa anak anaknya membangun rumah Tuhan dalam hidup mereka tidaklah dapat dilaksanakan kita tidak bisa bercerita betapa Allah itu Allah yang mempunyai rancangan yang indah dalam kehidupan kita dan anak-anak. Kasarnya kita gagal membawa amanah dari Allah untuk memperkenalkan mereka pada sang Master. Jadi hidup untuk apa? 
Pernikahan yang di awali dengan kesempurnaan kemegahan bukanlah jaminan kita bisa mempertahankan pernikahan yang seperti kita impikan. Bukan lagi menjadi hal yang bisa dikenang oleh anak cucu kita. Kenapa harus terjadi perceraian ? Dan meski kita tahu Tidak ada kata perceraian dalam pernikahan anak anakNya. Tetapi tak dapat dinpungkiri perceraian itu sepertinya harus terjadi.terpaksa terjadi . Dari sekian banyak evaluasi satu hal yang pasti kenapa hal itu bisa terjadi. Karena pasangan itu tidak benar-benar menjalin keintiman dengan Tuhan. Sehingga iblis begitu mudah mengecohkan mereka memecah belah mereka. Karena mereka tidak melakukan Firman Tuhan dengan ketaatan. Kata kasarnya mereka bukanlah anak-anak yang telah lahir baru. Mereka bukan anak-anak domba. Karena kalau mereka anak-anak Allah mereka akan mendengar bimbingan Sang Gembala yang agung. Mereka menolak untuk berubah seperti Kristus. Pengkudusan dalam hidup mereka tidaklah berjalan. Bukan ingin menghakimi . Tetapi itulah kejadian yang dapat dijelaskan. Mereka tidak punya kemampuan mencintai seperti Kristus mencintai JemaatNya. Karena Tidak ada benih Allah dalam hidup mereka.
Jika mau pulih yag terima Yesus sebagai juru selamat dan bertobat. Maka pemulihan akan berjalan. Anda setiap minggu ke gereja. Apakah anda mengasihi Yesus?jika iya apakah anda begitu haus akan firmanNya. Intim dengan Nya dalam doa setiap saat? Tapi awalnya aku benar benar mencintai pasangan ku. Tak lagi sekarang ini. Karena cinta itu berlandaskan perasaan. Sangat tergantung dari keadaan dan waktu. Yang kita butuhkan adalah sesuatu yang jauh lebih powerfull dari cinta yaitu perjanjian seumur hidup. Suatu yang sakral dan sakti sebagai pengikat pernikahan. Karena bukan saja berjanji berkomitmen. Untuk tetap setia pada pasangan kita tetapi berjanji di hadapan Sang pencipta . Pribadi yg bedaulat dalam hidup kita dan pemilik setiap tubuh kita setiap jengkal hidup kita. Dimana kehidupan kekal kita taruh pengharapannya di tangan kasih karuniaNya.

0 Response to "CINTA YANG MEMUDAR"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post