YESUS DATANG MEMBAWA PEMISAHAN
By
sianny
—
Rabu, 22 Maret 2017
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Matius 10:34-42, 7:13-14
Salah satu ayat yang sering salah diinterpretasi adalah ayat ini... Aku datang bukan untuk membawa damai tapi pedang. Konteks dari ayat ini adalah ketika Yesus memberi pembekalan kepada para murid-muridnya yang disuruh pergi ke berbagai daerah untuk mengabarkan injil.
Disini terlihat Yesus mengharapkan sebuah hasil yang jelas, pengikut yang sungguh mengikut Dia, pengikut yang memikul salib, pengikut yang bersedia dianiaya seperti ulasan renungan kemarin, pengikut yang mau memisahkan diri jika perlu dengan orang disekitarnya.
Perintah ini tegas sekali, dan banyak orang krisiten yang suka netral-netral saja dan damai- damai saja menjadi kaget ketika dalam pilkada DKI munculnya komunitas garis keras yg ternyata sdh demikian menjalar kemana mana di INDONESIA.
Ketegasan Ahok akan kebenaran mendorong pemisahan yang tegas antara golongan yang mendukung kebenaran dan yang tidak. Kita tersadar betapa banyaknya orang yang tidak peduli dengan akal sehat, betapa kita dikelilingi orang-orang yang bersumbu pendek yang mudah meledak jika tidak sepaham dengan mereka.
Diakhir zaman, yang kudus akan semakin kudus, yang najis akan semakin menajiskan diri dan yang tersesat akan semakin menyesatkan.
YESUS dengan kabar injilnya terus menerus menampi dan memisahkan mana Yang gandum dan mana yang ilalang.
Salah satu ayat yang sering salah diinterpretasi adalah ayat ini... Aku datang bukan untuk membawa damai tapi pedang. Konteks dari ayat ini adalah ketika Yesus memberi pembekalan kepada para murid-muridnya yang disuruh pergi ke berbagai daerah untuk mengabarkan injil.
Disini terlihat Yesus mengharapkan sebuah hasil yang jelas, pengikut yang sungguh mengikut Dia, pengikut yang memikul salib, pengikut yang bersedia dianiaya seperti ulasan renungan kemarin, pengikut yang mau memisahkan diri jika perlu dengan orang disekitarnya.
Perintah ini tegas sekali, dan banyak orang krisiten yang suka netral-netral saja dan damai- damai saja menjadi kaget ketika dalam pilkada DKI munculnya komunitas garis keras yg ternyata sdh demikian menjalar kemana mana di INDONESIA.
Ketegasan Ahok akan kebenaran mendorong pemisahan yang tegas antara golongan yang mendukung kebenaran dan yang tidak. Kita tersadar betapa banyaknya orang yang tidak peduli dengan akal sehat, betapa kita dikelilingi orang-orang yang bersumbu pendek yang mudah meledak jika tidak sepaham dengan mereka.
Diakhir zaman, yang kudus akan semakin kudus, yang najis akan semakin menajiskan diri dan yang tersesat akan semakin menyesatkan.
YESUS dengan kabar injilnya terus menerus menampi dan memisahkan mana Yang gandum dan mana yang ilalang.
Dalam hidup kita sekarang ini kita selalu diperhadapakan dengan pilihan-pilihan, banyak orang yang memilih netral dan damai-damai saja, sebaliknya Yesus tidak suka dengan sikap netral netral saja, Yesus menuntut kita untuk jelas dalam pilihan kita.
Dalam Matius 7:13-14, Yesus menyatakan bahwa jalan menuju kehidupan itu sempit dan pintunya sesak, serta hanya sedikit yang bisa menemukannya.
Jadi berita injil bukanlah sekedar berita biasa, tetapi seperti pedang pemisah jiwa yang memisahkan orang benar dan tidak.
Yesus menyatakan di Matius 24, bahwa kesudahan zaman ini ditentukan Oleh pengabaran injil dari umat Tuhan, karena berita injil menuntut orang untuk menentukan pilihan hidupnya mengikut Yesus atau tidak.
Peran keluarga kristen menjadi krusial di akhir zaman ini, peran keluarga Ahok mulai dikuak dimasa akhir kampanye pilkada. Sikap anak dan istrinya yang tidak takut akan tekanan yang diterima keluarga ini menimbulkan kekaguman. Sikap mereka yang tegas akan kebenaran menjadi pedang pemisah jiwa, yang membuat para mafia, koruptor dan orang jahat mengangkat suara kepada Ahok. Mereka bersekutu dan beraliansi untuk menjatuhkannya. Penganiayaan bukan hanya menimpa Ahok tapi bahkan para pendukungnya yang notabene seagama dengan mereka, bahkan sudah wafat pun masih dianiaya juga. Dan sudah gitu, masih difitnah masuk neraka juga.
Pekabaran injil ala Ahok, memisahkan mana pendukung koruptor dan mana yang tidak. Ahok tidak punya pilihan selain terus berada pada jalan kebenaran, jalan yang pahit, musuh musuhnya selalu mencari cara untuk menjatuhkannya secara hukum. Tetapi karena benar, Ahok tidak takut menghadapinya. Beda sama Toko Sebelah, baru diungkit sedikit saja kasus hukumnya sudah mewek minta kasusnya disetop atau ditunda sementara.
Sayangnya injil sekarang ini dibanyak gereja telah jadi pedang tumpul, yang karatan dan tak punya kuasa lagi. Karena banyak pemimpin rohani telah menyerahkan jiwanya pada kesombongan manusia dan mengharapkan penerimaan dan kemuliaan dari manusia.
Masihkah kita sebagai murid-murid Kristus di zaman ini mengabarkan Injil pedang pemisah jiwa ? Supaya Yesus cepat datang kembali ??
Suka atau tidak suka keluarga kristen berada digaris depan pengabaran injil kristus, sebelum pedang itu memisahkan orang lain, pedang itu harus kita pakai untuk menyingkirkan ketidakbenaran dari keluarga kita, karena ketidakbenaran itu seperti sel kanker yang terus berusaha menghancurkan sel sel tubuh yang sehat. Semakin kita tunda untuk memotongnya, maka semakin besar kanker tersebut dan semakin terlambat kita menyelamatkan yang sehat.
Dalam Matius 7:13-14, Yesus menyatakan bahwa jalan menuju kehidupan itu sempit dan pintunya sesak, serta hanya sedikit yang bisa menemukannya.
Jadi berita injil bukanlah sekedar berita biasa, tetapi seperti pedang pemisah jiwa yang memisahkan orang benar dan tidak.
Yesus menyatakan di Matius 24, bahwa kesudahan zaman ini ditentukan Oleh pengabaran injil dari umat Tuhan, karena berita injil menuntut orang untuk menentukan pilihan hidupnya mengikut Yesus atau tidak.
Peran keluarga kristen menjadi krusial di akhir zaman ini, peran keluarga Ahok mulai dikuak dimasa akhir kampanye pilkada. Sikap anak dan istrinya yang tidak takut akan tekanan yang diterima keluarga ini menimbulkan kekaguman. Sikap mereka yang tegas akan kebenaran menjadi pedang pemisah jiwa, yang membuat para mafia, koruptor dan orang jahat mengangkat suara kepada Ahok. Mereka bersekutu dan beraliansi untuk menjatuhkannya. Penganiayaan bukan hanya menimpa Ahok tapi bahkan para pendukungnya yang notabene seagama dengan mereka, bahkan sudah wafat pun masih dianiaya juga. Dan sudah gitu, masih difitnah masuk neraka juga.
Pekabaran injil ala Ahok, memisahkan mana pendukung koruptor dan mana yang tidak. Ahok tidak punya pilihan selain terus berada pada jalan kebenaran, jalan yang pahit, musuh musuhnya selalu mencari cara untuk menjatuhkannya secara hukum. Tetapi karena benar, Ahok tidak takut menghadapinya. Beda sama Toko Sebelah, baru diungkit sedikit saja kasus hukumnya sudah mewek minta kasusnya disetop atau ditunda sementara.
Sayangnya injil sekarang ini dibanyak gereja telah jadi pedang tumpul, yang karatan dan tak punya kuasa lagi. Karena banyak pemimpin rohani telah menyerahkan jiwanya pada kesombongan manusia dan mengharapkan penerimaan dan kemuliaan dari manusia.
Masihkah kita sebagai murid-murid Kristus di zaman ini mengabarkan Injil pedang pemisah jiwa ? Supaya Yesus cepat datang kembali ??
Suka atau tidak suka keluarga kristen berada digaris depan pengabaran injil kristus, sebelum pedang itu memisahkan orang lain, pedang itu harus kita pakai untuk menyingkirkan ketidakbenaran dari keluarga kita, karena ketidakbenaran itu seperti sel kanker yang terus berusaha menghancurkan sel sel tubuh yang sehat. Semakin kita tunda untuk memotongnya, maka semakin besar kanker tersebut dan semakin terlambat kita menyelamatkan yang sehat.
0 Response to "YESUS DATANG MEMBAWA PEMISAHAN"