BAGIKAN KEBAIKAN
By
sianny
—
Sabtu, 15 April 2017
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Pengk 11:1 Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu.
Kisah seorang Nenek yang meminta pertolongan:
Cukup lama seorang nenek melambaikan tangannya di pinggir jalan dimalam yang hujan, hingga akhirnya seorang pria mau berhenti. Dan si nenek meminta tolong agar pria tadi memperbaiki mobilnya yang mogok. Dan sejam kemudian mobil itu siap dipakai lagi.
Merasa sangat berterima kasih, si nenek memberi sejumlah uang kepada pria itu, tetapi sambil menolak dia berkata, "Jika Ibu ingin berterima kasih, berikanlah kebaikan kepada orang lain yang Ibu temui sambil mengingat pertemuan kita ini." Dan mereka pun berpisah.
Firman Tuhan dengan tegas mengajarkan tentang menabur kebaikan. Hal yang perlu dilakukan kepada sebanyak mungkin pihak, agar sementara waktu berjalan kebaikan itu terus "mengalir". Dan percayalah kebaikan itu bisa "kembali" kepada kita yang sudah memulainya dengan segera terjadi, atau lama sesudah kita menabur kebaikan tersebut.
Maksudnya tentu bukan supaya kita melakukan kebaikan sambil mengharapkan pahala. Sang Pengkhotbah berpesan bahwa justru karena kita tidak tahu apa yang bakal terjadi maka kita tidak boleh menunda berbuat kebaikan.
Teruslah menabur kebaikan dengan rajin, dan biarlah kebaikan itu terus tersalur seperti mata rantai yang mewarnai dunia dengan kasih. Pria dalam kisah di atas akhirnya mendapat manfaat yang kembali pada dirinya, setelah menunjukkan kebaikan kepada si nenek.
Karena tergerak oleh belas kasih si nenek memberi uang kepada seorang pelayan restoran yang sedang hamil beserta catatan kecil, "Aku telah menerima kebaikan pada suatu malam yang hujan." Dan ternyata perempuan yang hamil itu adalah istri pria tadi.
BAGIKAN KEBAIKAN KEPADA SEBANYAK MUNGKIN ORANG DAN HARAPKAN KEBAIKAN ITU TERUS BERULANG
Dan yang terutama lakukan itu untuk pasangan kita. Kalau kita bisa lakukan untuk orang lain , PRIORITAS PERTAMA SETELAH TUHAN , ADALAH PASANGAN KITA.
Cukup lama seorang nenek melambaikan tangannya di pinggir jalan dimalam yang hujan, hingga akhirnya seorang pria mau berhenti. Dan si nenek meminta tolong agar pria tadi memperbaiki mobilnya yang mogok. Dan sejam kemudian mobil itu siap dipakai lagi.
Merasa sangat berterima kasih, si nenek memberi sejumlah uang kepada pria itu, tetapi sambil menolak dia berkata, "Jika Ibu ingin berterima kasih, berikanlah kebaikan kepada orang lain yang Ibu temui sambil mengingat pertemuan kita ini." Dan mereka pun berpisah.
Firman Tuhan dengan tegas mengajarkan tentang menabur kebaikan. Hal yang perlu dilakukan kepada sebanyak mungkin pihak, agar sementara waktu berjalan kebaikan itu terus "mengalir". Dan percayalah kebaikan itu bisa "kembali" kepada kita yang sudah memulainya dengan segera terjadi, atau lama sesudah kita menabur kebaikan tersebut.
Maksudnya tentu bukan supaya kita melakukan kebaikan sambil mengharapkan pahala. Sang Pengkhotbah berpesan bahwa justru karena kita tidak tahu apa yang bakal terjadi maka kita tidak boleh menunda berbuat kebaikan.
Teruslah menabur kebaikan dengan rajin, dan biarlah kebaikan itu terus tersalur seperti mata rantai yang mewarnai dunia dengan kasih. Pria dalam kisah di atas akhirnya mendapat manfaat yang kembali pada dirinya, setelah menunjukkan kebaikan kepada si nenek.
Karena tergerak oleh belas kasih si nenek memberi uang kepada seorang pelayan restoran yang sedang hamil beserta catatan kecil, "Aku telah menerima kebaikan pada suatu malam yang hujan." Dan ternyata perempuan yang hamil itu adalah istri pria tadi.
BAGIKAN KEBAIKAN KEPADA SEBANYAK MUNGKIN ORANG DAN HARAPKAN KEBAIKAN ITU TERUS BERULANG
Dan yang terutama lakukan itu untuk pasangan kita. Kalau kita bisa lakukan untuk orang lain , PRIORITAS PERTAMA SETELAH TUHAN , ADALAH PASANGAN KITA.
0 Response to "BAGIKAN KEBAIKAN "