BELAJAR MENCINTAI
By
sianny
—
Jumat, 12 Mei 2017
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
1 Yohanes 4:17-21
Dr. John Barger, dalam bukunya menceritakan tentang cara pandang kebanyakan pria saat melihat wanita, demikian : “Mudah sekali memandang rendah wanita dan kebanyakan pria melakukannya. Kita melihat wanita sebagai sosok yang lemah secara fisik, gampang diintimidasi, terikat dengan tugas-tugas rumah tangga, emosional, tidak logis, dan sering kali berpikiran sempit. Atau, kita melihat mereka sebagai para penggoda. Dalam nafsu kita mengidolakan mereka dan membariskan mereka di halaman-halaman majalah. Pada saat bersamaan, kita juga merendahkan dan membenci mereka karena kekuatan seksual mereka yang begitu menguasai kita. Sikap pria yang merendahkan wanita ini memengaruhi setiap aspek kehidupan kita : dalam hubungan kita dengan ibu kita, teman-teman wanita kita, para sekretaris kita, istri kita, anak-anak kita, gereja dan bahkan dengan Tuhan sendiri.”
Meskipun cerita Dr. Barger ini memang ditujukan kepada para pria, tetapi prinsip serupa juga berlaku bagi para wanita. Suami yang sangat sulit untuk dicintai itu mungkin merupakan pintu gerbang bagi anda untuk belajar mencintai Tuhan. Ini adalah kebenaran yang Alkitabiah.
Pernikahan dirancang untuk memanggil kita keluar dari fokus pada diri sendiri dan belajar mencintai seseorang yang “berbeda”. Ditempatkan dalam sebuah kondisi paling intim yang bisa dibayangkan – hidup berdampingan, tidur di ruangan yang sama, dan bahkan dalam waktu-waktu tertentu saling berbagi tubuh satu sama lain – mau tidak mau kita belajar menghormati dan menghargai seseorang yang begitu berbeda dengan kita.
Dr. John Barger, dalam bukunya menceritakan tentang cara pandang kebanyakan pria saat melihat wanita, demikian : “Mudah sekali memandang rendah wanita dan kebanyakan pria melakukannya. Kita melihat wanita sebagai sosok yang lemah secara fisik, gampang diintimidasi, terikat dengan tugas-tugas rumah tangga, emosional, tidak logis, dan sering kali berpikiran sempit. Atau, kita melihat mereka sebagai para penggoda. Dalam nafsu kita mengidolakan mereka dan membariskan mereka di halaman-halaman majalah. Pada saat bersamaan, kita juga merendahkan dan membenci mereka karena kekuatan seksual mereka yang begitu menguasai kita. Sikap pria yang merendahkan wanita ini memengaruhi setiap aspek kehidupan kita : dalam hubungan kita dengan ibu kita, teman-teman wanita kita, para sekretaris kita, istri kita, anak-anak kita, gereja dan bahkan dengan Tuhan sendiri.”
Meskipun cerita Dr. Barger ini memang ditujukan kepada para pria, tetapi prinsip serupa juga berlaku bagi para wanita. Suami yang sangat sulit untuk dicintai itu mungkin merupakan pintu gerbang bagi anda untuk belajar mencintai Tuhan. Ini adalah kebenaran yang Alkitabiah.
Pernikahan dirancang untuk memanggil kita keluar dari fokus pada diri sendiri dan belajar mencintai seseorang yang “berbeda”. Ditempatkan dalam sebuah kondisi paling intim yang bisa dibayangkan – hidup berdampingan, tidur di ruangan yang sama, dan bahkan dalam waktu-waktu tertentu saling berbagi tubuh satu sama lain – mau tidak mau kita belajar menghormati dan menghargai seseorang yang begitu berbeda dengan kita.
0 Response to "BELAJAR MENCINTAI"