BERSERAH KEPADA TUHAN
By
sianny
—
Rabu, 21 Juni 2017
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
1 Petrus 5:5-7 (TB) "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Kita tidak dipanggil untuk menyelesaikan masalah kita sendiri, tetapi kita dipanggil untuk menyerahkan masalah kita pada Tuhan dan menjalaninya bersama dengan Tuhan.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan manusia tidak dapat atau tidak mau menyerahkan kekuatiran/masalahnya kepada Tuhan.
1.Tidak percaya
Markus 4:39-40 (TB) Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
Kita tahu bahwa Tuhan berkuasa dan sanggup meredakan setiap badai. Saat kita berjalan di tengah badai bersama Tuhan tetapi tetap takut, berarti kita tidak percaya, bahwa Tuhan sanggup, atau tidak percaya bahwa Tuhan kita lebih besar daripada badai yang ada.
2. Kesombongan
Yeremia 17:5 (TB) Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Mungkin karena prestasi, kekayaan, status, posisi, penampilan, kecakapan, atau apa pun itu, kesombongan akan keberhasilan seringkali menjadikan manusia mengandalkan kekuatannya sendiri dan menjauh dari Tuhan
3. Tidak sabar
Maleakhi 3:3 (TB) Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
Emas dan perak dimurnikan dalam perapian. Manusia pun diproses dalam setiap permasalahan yang Tuhan ijinkan terjadi. Jika kita menolak menjalani proses pemurnian ini, kita tidak akan menjadi emas dan perak yang siap dipakai untuk menggenapi rencana-Nya.
Jadi, mari terus bergantung pada Tuhan sampai karya-Nya nyata melalui hidup dan keluarga kita.
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Kita tidak dipanggil untuk menyelesaikan masalah kita sendiri, tetapi kita dipanggil untuk menyerahkan masalah kita pada Tuhan dan menjalaninya bersama dengan Tuhan.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan manusia tidak dapat atau tidak mau menyerahkan kekuatiran/masalahnya kepada Tuhan.
1.Tidak percaya
Markus 4:39-40 (TB) Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
Kita tahu bahwa Tuhan berkuasa dan sanggup meredakan setiap badai. Saat kita berjalan di tengah badai bersama Tuhan tetapi tetap takut, berarti kita tidak percaya, bahwa Tuhan sanggup, atau tidak percaya bahwa Tuhan kita lebih besar daripada badai yang ada.
2. Kesombongan
Yeremia 17:5 (TB) Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Mungkin karena prestasi, kekayaan, status, posisi, penampilan, kecakapan, atau apa pun itu, kesombongan akan keberhasilan seringkali menjadikan manusia mengandalkan kekuatannya sendiri dan menjauh dari Tuhan
3. Tidak sabar
Maleakhi 3:3 (TB) Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
Emas dan perak dimurnikan dalam perapian. Manusia pun diproses dalam setiap permasalahan yang Tuhan ijinkan terjadi. Jika kita menolak menjalani proses pemurnian ini, kita tidak akan menjadi emas dan perak yang siap dipakai untuk menggenapi rencana-Nya.
Jadi, mari terus bergantung pada Tuhan sampai karya-Nya nyata melalui hidup dan keluarga kita.
0 Response to "BERSERAH KEPADA TUHAN"