KEDEWASAAN PERNIKAHAN PERLU WAKTU
By
sianny
—
Sabtu, 10 Juni 2017
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Pengkhotbah 3:1 (TB) Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.
Tidak ada jalan Pintas menuju Kedewasaan.
Dibutuhkan bertahun tahun bagi kehidupan pernikahan kita untuk bertumbuh menuju kedewasaan, dan di butuhkan semusim penuh bagi buah buahan untuk menjadi matang. Hal yang sama juga berlaku untuk buah buah Roh yang sudah ada dalam diri kita semua.
Perhatikan bila kita mencoba untuk mematangkan buah dengan cepat, buah itu kehilangan rasanya.
Sementara kita khawatir tentang seberapa cepat kehidupan pernikahan kita bertumbuh, Allah lebih memperhatikan seberapa kuat kehidupan pernikahan kita bertumbuh. Allah memandang kehidupan pernikahan kita dari dan untuk kekekalan, karena itu DIA tidak pernah tergesa gesa.
MENGAPA MEMERLUKAN WAKTU BEGITU LAMA?
Pertama, kita merupakan orang orang yang lamban belajar, sering kali harus belajar ulang sebuah pelajaran empat puluh atau lima puluh kali untuk benar benar memahaminya. Sejarah Israel mengambarkan betapa cepatnya kita melupakan pelajaran pelajaran yang Allah ajarkan pada kita dan betapa cepatnya kembali pada pola lama perilaku kita. Kita perlu pengalaman yang berulang ulang untuk membentuk warna baru dalam pernikahan kita.
Kedua, banyak hal untuk kita suami istri belajar untuk tinggalkan. Mereka yang gampang nya mengharapkan pemecahan yang cepat untuk kesulitan yang lama dan berakar dalam. Karena sebagian besar masalah dan segala kebiasaan buruk tidak berkembang dalam satu malam. Hingga tidak masuk akal mengharapkannya menyingkir dengan segera cetakan cetakan yang telah terbentuk sekian lama dalam hidup kita masing masing, hingga di pertemukan dengan cetakan baru yaitu pasangan kita.
ketiga, Pertumbuhan sering kali menyakitkan dan menakutkan. Tidak ada pertumbuhan tanpa perubahan, Tidak ada perubahan tanpa ketakutan atau kehilangan dan tidak ada kehilangan tanpa rasa sakit.
Oleh karena setiap perubahan menimbulkan suatu macam kehilangan, maka kita harus membiarkan pergi kebiasaan lama untuk mengalami kebiasaan baru. Karena Perubahan bukanlah Perubahan sampai benar benar terjadi Perubahan.
Keempat , Kebiasaan baik membutuhkan waktu untuk berkembang. Ingatlah bahwa karakter merupakan keseluruhan kebiasaan kita. Jika mempraktekan sesuatu berulang ulang kali, kita akan menjadi mahir melakukannya. Pengulangan merupakan induk dari karakter dan keterampilan.
Kelima, Percaya Bahwa Allah bekerja didalam kehidupan pernikahan bahkan ketika kita tidak merasakannya. Pertumbuhan Rohani kadang merupakan pekerjaan yang membosankan, satu langkah kecil setiap kali. Kadang mengalami pertumbuhan yang singkat dan hebat ( Musim Semi ), yang diikuti oleh suatu masa penstabilan dan ujian ( musim gugur dan musim dingin ).
Dengan lewatnya waktu, sebuah aliran air yang lambat dan stabil dapat mengikis baru karang yang terkeras dan membuat batu yang sangat besar menjadi kerikil.
Keenam, Bersabarlah dengan Allah dan Pernikahan kita. Salah satu kegagalan hidup Pernikahan adalah karena waktu Allah jaranh sekali sama dengan waktu kita. Dan sering kali kita tergesa gesa sementara Allah tidak pernah tergesa gesa tetapi selalu tepat waktu.
Ketika Allah ingin membuat sebuah Jamur, DIA melakukannya hanya satu malam, tetapi ketika DIA ingin membuat sebuah Pohon Tarbantin Raksasa, DIA perlu waktu seratus tahun.
Ingatlah seberapa jauh kita telah datang, bukan hanya seberapa jauh kita harus pergi.
Suatu penundaan bukan berarti penolakan dari Allah. Karena satu Hal yang harus di ingat adalah :
Please Be Patient, GOD Is Not Finished With Me Yet
Bersabarlah, Allah Belum Selesai dengan Saya
Tidak ada jalan Pintas menuju Kedewasaan.
Dibutuhkan bertahun tahun bagi kehidupan pernikahan kita untuk bertumbuh menuju kedewasaan, dan di butuhkan semusim penuh bagi buah buahan untuk menjadi matang. Hal yang sama juga berlaku untuk buah buah Roh yang sudah ada dalam diri kita semua.
Perhatikan bila kita mencoba untuk mematangkan buah dengan cepat, buah itu kehilangan rasanya.
Sementara kita khawatir tentang seberapa cepat kehidupan pernikahan kita bertumbuh, Allah lebih memperhatikan seberapa kuat kehidupan pernikahan kita bertumbuh. Allah memandang kehidupan pernikahan kita dari dan untuk kekekalan, karena itu DIA tidak pernah tergesa gesa.
MENGAPA MEMERLUKAN WAKTU BEGITU LAMA?
Pertama, kita merupakan orang orang yang lamban belajar, sering kali harus belajar ulang sebuah pelajaran empat puluh atau lima puluh kali untuk benar benar memahaminya. Sejarah Israel mengambarkan betapa cepatnya kita melupakan pelajaran pelajaran yang Allah ajarkan pada kita dan betapa cepatnya kembali pada pola lama perilaku kita. Kita perlu pengalaman yang berulang ulang untuk membentuk warna baru dalam pernikahan kita.
Kedua, banyak hal untuk kita suami istri belajar untuk tinggalkan. Mereka yang gampang nya mengharapkan pemecahan yang cepat untuk kesulitan yang lama dan berakar dalam. Karena sebagian besar masalah dan segala kebiasaan buruk tidak berkembang dalam satu malam. Hingga tidak masuk akal mengharapkannya menyingkir dengan segera cetakan cetakan yang telah terbentuk sekian lama dalam hidup kita masing masing, hingga di pertemukan dengan cetakan baru yaitu pasangan kita.
ketiga, Pertumbuhan sering kali menyakitkan dan menakutkan. Tidak ada pertumbuhan tanpa perubahan, Tidak ada perubahan tanpa ketakutan atau kehilangan dan tidak ada kehilangan tanpa rasa sakit.
Oleh karena setiap perubahan menimbulkan suatu macam kehilangan, maka kita harus membiarkan pergi kebiasaan lama untuk mengalami kebiasaan baru. Karena Perubahan bukanlah Perubahan sampai benar benar terjadi Perubahan.
Keempat , Kebiasaan baik membutuhkan waktu untuk berkembang. Ingatlah bahwa karakter merupakan keseluruhan kebiasaan kita. Jika mempraktekan sesuatu berulang ulang kali, kita akan menjadi mahir melakukannya. Pengulangan merupakan induk dari karakter dan keterampilan.
Kelima, Percaya Bahwa Allah bekerja didalam kehidupan pernikahan bahkan ketika kita tidak merasakannya. Pertumbuhan Rohani kadang merupakan pekerjaan yang membosankan, satu langkah kecil setiap kali. Kadang mengalami pertumbuhan yang singkat dan hebat ( Musim Semi ), yang diikuti oleh suatu masa penstabilan dan ujian ( musim gugur dan musim dingin ).
Dengan lewatnya waktu, sebuah aliran air yang lambat dan stabil dapat mengikis baru karang yang terkeras dan membuat batu yang sangat besar menjadi kerikil.
Keenam, Bersabarlah dengan Allah dan Pernikahan kita. Salah satu kegagalan hidup Pernikahan adalah karena waktu Allah jaranh sekali sama dengan waktu kita. Dan sering kali kita tergesa gesa sementara Allah tidak pernah tergesa gesa tetapi selalu tepat waktu.
Ketika Allah ingin membuat sebuah Jamur, DIA melakukannya hanya satu malam, tetapi ketika DIA ingin membuat sebuah Pohon Tarbantin Raksasa, DIA perlu waktu seratus tahun.
Ingatlah seberapa jauh kita telah datang, bukan hanya seberapa jauh kita harus pergi.
Suatu penundaan bukan berarti penolakan dari Allah. Karena satu Hal yang harus di ingat adalah :
Please Be Patient, GOD Is Not Finished With Me Yet
Bersabarlah, Allah Belum Selesai dengan Saya
0 Response to "KEDEWASAAN PERNIKAHAN PERLU WAKTU"