PERCAYA BAHWA TUHAN RENCANA INDAH ATAS MASA DEPAN KITA

Ester 2

Menurut sejarah setelah Ratu Wasti dibuang, Raja Ahasyweros pergi perang ke Yunani. Dalam peperangan dengan Yunani, pasukan Media Persia, dikalahkan oleh Yunani. Sehingga Raja Ahasyweros harus kembali ke Persia. Untuk menghibur diri atas kekalahan itu, maka disiapkan sejumlah gadis untuk Raja bersenang-senang dan mendapatkan pengganti Ratu Wasti.

Dalam masa itulah seorang gadis Yahudi, namanya Hadasa, yang nanti dikenal dengan Ester, keponakan dari Mordekhai, terjaring dalam pemilihan istri / selir Raja. Maka Ester pun mengikuti prosedur untuk masuk dalam nominasi menjadi selir Raja.

Dalam proses itu ternyata Ester menarik hati Hegai, yang bertanggung jawab atas pemilihan itu. Hegai tertarik dengan sikap Ester yang sangat baik ( Ester 2 : 9 ).
Ternyata proses untuk siap menghadap raja sebagai Selir, membutuhkan waktu 1 tahun lamanya. Selama proses itu, Ester merahasiakan asal usul dan kebangsaannya.

Dari proses itu, pada akhirnya Ester berkenan di hati Raja Ahasyweros dan diangkat menjadi Ratu menggantikan Wasti dan Raja memakaikan mahkota kerajaan di kepalanya ( Ester 2 : 17 )

Dari sinilah peristiwa perjuangan besar keselamatan bangsa Yahudi bergulir. Mungkin Ester tidak mengerti kenapa dia harus masuk ke dalam proses pemilihan selir raja, sampai dia terpilih bukan hanya menjadi selir tapi menjadi Ratu.

Sang Paman yaitu Mordekhai, pasti juga tidak tahu bahwa selama proses pemilihan itu, dia selalu duduk di pintu gerbang istana untuk memantau berita tentang Ester. Sampai suatu saat, Mordekhai mendengar pemufakatan jahat antara Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang sakit hati kepada Raja.

Bigtan dan Teresh berencana membunuh Raja Ahasyweros. Mordekhai yang mengetahui, melaporkannya kepada Ester, yang sudah jadi ratu. Maka Ester mempersembahkan berita itu kepada Raja atas nama Mordekhai.

Ketika peristiwa itu diselidiki, maka didapatkan benar. Kedua sida-sida digantung. Peristiwa itu dicatat dalam kitab sejarah di hadapan raja.

Ester dan Mordekhai sama sekali tidak mengerti bahwa semua peristiwa ada hubungan yang sangat erat dengan keselamatan bangsa Yahudi. Karena di depan mereka ada bahaya besar mengancam dan mereka berdua terlibat dalam mengahadapi bahaya itu.

Setiap kita yang sudah mengikuti Moment of Unity, ada rencana Tuhan untuk setiap pasangan. Bukan kebetulan jika pasangan suami istri dapat mengikuti Moment of Unity. Ada rencana Tuhan atas setiap pasangan yang telah mengikuti Moment of Unity. Rencana Tuhan ini, berbeda antara pasangan yang satu dengan yang lain.

Dalam masa sekarang, ada bahaya besar mengancam setiap rumah tangga dan pernikahan, tidak pandang dari suku, ras, agama. Semua pasangan suami istri menghadapi bahaya yang sama, bahaya degrasi nilai pernikahan dan keluarga, bahaya penghancuran pernikahan dan keluarga. Ini adalah bahaya universal, dengan merebaknya LGBT secara cepat luar biasa.

Beberapa Asia tenggara yang bertetangga dengan negara kita, telah menerima perkawinan sejenis. Singapura dan baru-baru ini Taiwan. Taiwan merupakan negara pusat beberapa agama yaitu Gereja berbahasa Tionghoa dan Tzu Chi. Namun ternyata benteng mereka juga roboh untuk gerakan yang kencang luar biasa.

Indonesia bukan aman dari gerakan ini. Indonesia juga sudah mengalami serangan yang gencar. Maka kita Tuhan punya rencana bagi pasangan suami istri untuk ada dalam gerakan melawan bahaya itu, itu terjadi karena Anugerah Tuhan semata. Itu bukan pilihan kita. Itu bukan karena kita mampu, atau lebih baik dari yang lain. Semata-mata karena Anugerah.

Sama seperti Ester dan Mordekhai yang mendapat Anugerah untuk terlibat langsung dalam penyelamatan bangsa Yahudi, maka Tuhan juga memberikan Anugerahnya bagi para pasangan yang sudah dipulihkan Tuhan melalui Moment of Unity, untuk masuk dalam rencanaNya.

Tweet