KESATUAN SUAMI ISTRI
By
sianny
—
Kamis, 21 September 2017
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Kejadian 2:23-25
23. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
24. Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
25. Mereka keduanya telanjang,manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu
Ketika seorang laki laki sudah bertemu dengan pasangannya, si penolong yang sepadan buatnya, yang dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki laki.
Jadi sudah jelas dikatakan oleh Alkitab, bahwa Tuhan sendiri yang telah memberikan pasangan, buat manusia pria itu seorang penolong yang diambil dari tulang rusuknya, yaitu seorang perempuan, BUKAN LAKI LAKI! ataupun di luar makhluk manusia !.
Dan setelah bersatu dengan isterinya, laki laki itu akan meninggalkan ayah nya dan ibunya.
Tapi kata kata ini, tidak bisa diterapkan, diterjemahkan secara harafiah, semacam putus hubungan dengan orang tuanya. Melainkan, laki- laki itu setelah dipersatukan dengan isterinya, ia harus belajar untuk mandiri, terpisah dari tanggung jawab orang tuanya. Lelaki itu harus "mengemban tanggung jawab" yang baru, sebagai kepala keluarga, sebagai imam buat isteri dan anak anaknya, sebagai kepala buat isterinya dan anak anak yang dikaruniakan Tuhan di dalam keluarganya
Kemudian pria itu bersatu dengan isterinya menjadi satu daging dengan isterinya. Mereka tidak lagi dua, tapi sudah menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Semuanya menyatu, tidak ada lagi warna si laku laki (suami) ataupun si isteri. Dan tidak dapat dipisahkan. Kesatuan yang benar-benar unity, menyatu.
Keduanya telanjang dan tidak menjadi malu.
Adanya saling keterbukaan secara "gamblang", tidak ada yang perlu ditutup tutupi lagi diantara keduanya. Tidak ada yang "dipermalukan" dengan kekurangan yang ada pada kedua belah pihak sampai sedetail detailnya. Satu dengan lainnya sudah mengerti, memahami dan menerima kelebihan bahkan kekurangan yang ada pada diri pasangannya. Saling mengisi, saling melengkapi satu dengan yang lain.
0 Response to "KESATUAN SUAMI ISTRI"