Iklan

MENEGUHKAN DASAR NILAI KEHIDUPAN

Yosua 24:14-16

Yosua 24:14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia.  Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir,  dan beribadahlah kepada TUHAN. 
15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori   yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku,  kami akan beribadah kepada TUHAN ! " 
16 Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan  TUHAN   untuk beribadah kepada allah lain

Konteks Yosua pasal 24 ini adalah pidato perpisahan Yosua kepada orang Israel, sebelum ia purna tugas sebagai pemimpin Israel. Yosua memberikan nasihat-nasihat dan peringatan kepada orang Israel agar setia kepada Tuhan, tidak berpaling kepada berhala atau ilah lainnya. Nasihat-nasihat ini penting mengingat orang Israel yang telah berhasil memasuki tanah Kanaan pernah melupakan Tuhan yang telah memberi keberhasilan kepada mereka. Dalam prakteknya, Israel terjatuh dalam godaan untuk menyembah kepada “allah orang Mesir” yang pernah disembah menek moyang mereka atau kepada “allah orang Amori” yang disembah oleh masyarakat lokal. Dalam persimpangan iman itulah Yosua mengingatkan mereka untuk kembali beribadah kepada TUHAN, untuk memperteguh dasar nilai kehidupan yang selama ini dipegang. 
Merenungkan pernyataan Yosua pada firman Tuhan di atas, sebenarnya itu adalah pilihan yang paling mendasar, paling menentukan perjalanan hidup Yosua dan seluruh keturunannya kelak. Yosua telah  memberi teladan dan memutuskan bahwa ia dan seisi rumahnya telah membuat keputusan untuk tetap setia beribadah kepada Tuhan Allah Israel. Itu berarti istri, anak-anaknya, bahkan semua kaum keluarganya beribadah hanya kepada Tuhan. Yosua memperteguh dasar nilai kehidupan yang telah dia dan keluarganya jalani selama ini. Ketika dia mengatakan akan beribadah kepada Tuhan, maka detik itu juga dia dan seisi rumahnya sudah masuk ke dalam "jaring pengaman" dari Tuhan. Dia harus selalu merasa aman dan nyaman bersama Tuhan, ketika datang persoalan hidup yang seberat apa pun, dia harus yakin akan mendapat pertolongan daripada-Nya. Semua pemikiran dan pemecahan permasalahan dalam kehidupan Yosua dan keluarganya akan selalu berkiblat pada apa yang dikatakan Firman Tuhan.

Setiap kita yang telah mengenal prinsip – prinsip kebenaran  Firman Allah dalam pernikahan kita, ataupun nilai-nilai yang telah terbangun di keluarga kita  juga harus senantiasa memperteguh dan mempertegasnya, supaya anak-anak kita sebagai generasi selanjutnya dapat mewarisi kebenaran kebenaran Ilahi itu dan menghidupinya.

Kami sangat bersyukur kepada Tuhan,  ketika melihat tayangan video tentang cucu kami yang sedang dilatih oleh ibunya untuk belajar memperkatakan Firman. Kami jadi teringat sekian tahun yang lalu ketika anak-anak masih kecil hal itu juga yang kami lakukan kepada mereka. Nilai-nilai kehidupan luhur  yang sama yang tengah diajarkan kepada generasi selanjutnya hrs berjalan terus.
Mari kita senantiasa memperteguh dan mempertegas pijakan nilai – nilai kehidupan yang kita jalani dalam pernikahan dan keluarga kita, supaya generasi kita selanjutnya tetap berpegang Teguh pada kebenaran itu dan tidak berpaling atau bergeser dari kebenaran Ilahi karena perubahan jaman.

0 Response to "MENEGUHKAN DASAR NILAI KEHIDUPAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post