Iklan

SUKSES - BERHASIL - BAHAGIA

Mazmur 1:2-3

Kesuksesan-Keberhasilan-kebahagiaan sudah mengokupansi pikiran manusia sejak manusia dilahirkan.
Kesuksesan menjadi goal dan tujuan hidup manusia; sampai rela mengejarnya dengan segala cara,  karena berpikir bisa membuat manusia bahagia.

Apakah kesuksesan menurut Dunia?
Di timur, kesuksesan tercermin dari seberapa kekayaan yg di dapat.
Sejak kecil tanpa sadar kita sudah diarahkan untuk menjadi orang yang "berhasil", yang identik dengan kekayaan dan ketenaran.
Di Barat, kesuksesan banyak diukur dari pencapaian pribadi, semakin orang berhasil mengejar passion hidupnya, berarti dia orang yang sukses.

Konsep berpikir seperti ini terlihat sangat baik. Bahkan banyak kali gereja juga mengadopsi  pola pikir yang sama. Gereja mengajarkan bagaimana menjadi sukses secara materi, sukses di keluarga dan pelayanan,  dengan ukuran kuantitatif. Semua benar bila landasannya benar.
Namun seringkali dasarnya salah.
Banyak kali gereja tanpa sadar mengajarkan Yesus yang serupa dengan Mammon (Matius 6:24). Yesus hanya menjadi pemuas kehidupan, pemberi berkat materi dan kesuksesan. Tdk berbeda dengan yang di cari orang di gunung Kawi. Kesuksesan spt ini juga  yg iblis tawarkan kepada Yesus ketika Ia dicobai.

Dua hal nyata dari pengejaran kesuksesan ini. Ketika berhasil, ia akan menyombongkan diri. Ketika gagal, ia akan menyalahkan keadaan, orang2 disekitarnya bahkan Tuhan, yang berujung pada rasa frustasi dan depresi

Ironisnya, konsep berpikir yang sama kita bawa dalam pernikahan kita. Ketika kita menikah, cita2 menjadi keluarga yang berhasil identik dengan  "pernikahan yang sukses dan bahagia".
Kata "bahagia" menjadi ambigu karena bentuknya abstrak. Versi bahagia suami berbeda dengan isteri. Tanpa sadar kita terjebak mencari "kebahagiaan diri sendiri".
Masing2 menuntut pasangannya dapat "membahagiakan" mereka,  yang notabene adalah kemustahilan.
Semakin kita membaca alkitab, semakin kita akan menyadari tidak ada usaha manusia yang bisa membuat manusia menjadi berhasil dan bahagia. Semua adalah usaha menjaring angin. (Pengkhotbah 2:11)

Di ayat mazmur 1:2 di atas yang sudah sering kita baca, Firman Tuhan berkata syarat menjadi berhasil sangat sederhana.  Jadikan Taurat/Firman menjadi  kesukaan kita. Yesus adalah Firman yang hidup.
Kesuksesan-keberhasilan-kebahagiaan adalah ketika memiliki Yesus dan Menjadikan Yesus centre of Life. Menjadikan Firman dasar kehidupan dan merenungkannya siang dan malam.
Sukses-berhasil-bahagia hanyalah ekses kehidupan, Itu bukanlah inti. 
Itu semua  adalah kasih Karunia Tuhan yang Diberikan gratis di dalam Kristus.
Ketika Yesus datang menghadiri undangan perkawainan, IA mengubah Air menjadi Anggur. Hakekatnya adalah Yesus Hadir dalam pernikahan. Eksesnya adalah terjadi Mukjizat Air menjadi Anggur.

Di MoU kita sudah diajarkan untuk mengundang Yesus di tengah2 pernikahan Kita. 
Jd bila dalam hidup kita tidak bahagia, bukanlah kesalahan pasangan kita. Bukan juga karena harta benda, tetapi karena tidak ada Yesus di tengah2 kehidupan kita. 
Mungkin kita hanya menjadikan Dia alat kesuksesan kita, dengan doa yang bertubi2 mengenai permintaan kita akan kesuksesan dan keberhasilan. Doa yang isinya permohonan penyelesaian masalah. 
Bukan jiwa yang rindu akan pribadi Allah dan mencarinya dengan segenap hati. (Yer 29:13).

Jadikan Yesus Centre of Life dalam rumah tangga kita. Maka kesuksesan-keberhasilan dan kebahagiaan akan mengikuti kita (Mazmur 23:6)
Membangunnya dengan Doa Bersama

0 Response to "SUKSES - BERHASIL - BAHAGIA"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post