Iklan

KETIKA MARAH DENGAN PASANGAN KITA

Semua pasangan yang menikah mengalami amarah.
Tragedinya adalah ribuan pasangan tidak pernah mempelajari cara memproses amarah secara produktif.
Maka, mereka meledak dalam semburan kata kata amarah yang tidak menghasilkan apa apa kecuali membuat situasi makin buruk, atau menderita dalam keheningan isolasi saat mereka menarik diri.

Sebagian besar dari kita pernah mengalami atau melihat masa kecil kita sendiri dan ingat acara piknik yang rusak, bukan karena hal lain tetapi oleh karena amarah orang tua terhadap satu sama lain.
Dan berapa banyak perayaan Ulang tahun atau peringatan akan hari baik lain nya serta liburan keluarga yang dalam hitungan detik berubah dari sukacita menjadi bencana, hanya karena orang tua yang belum pernah belajar menyelesaikan amarah mereka.

Yang lebih menyedihkan, sebagian besar orang dewasa yang sudah menikah tidak pernah mempelajari cara menangani amarah dengan benar. 
Jika kita tidak belajar dengan benar untuk menangani amarah, kita tidak akan pernah memiliki suatu pernikahan yang memuaskan.

Perhatikan disini "tidak akan pernah" karena kasih dan amarah yang tidak terkendali tidak bisa hidup bersama. Kasih sayang mengupayakan kesejahteraan kita, sedangkan amarah yang tidak terkendali berusaha melukai dan menghancurkan.

Bagaimana cara kita belajar tidak lain adalah dengan power statement "Practice make perfect", 

Yakobus 1:4
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

Sudah bukan zamannya lagi membangun kehidupan Keluarga kita seperti orang tua sebelumnya.
Tetapi di generasi Milenial ini adalah generasi yang bijak dan terus mau belajar untuk kehidupan lebih baik.

Ada beberapa langkah yang harus dilatih terus dalam pernikahan kita seperti berikut:
1. Sepakati untuk mengakui kemarahan kita satu sama lain, tidak perlu menyalahkan diri sendiri atau satu sama lain karena mengalami amarah. Berikan pasangan kita manfaat dengan mengetahui yang kita rasakan dan jangan biarkan mereka menerka/ menebak/ asumsi berdasarkan prilaku kita.

2. Sepakati bahwa kata kata kasar atau perlakuan fisik bukanlah respon yang tepat bagi amarah.
Pelampiasan amarah yang tidak sehat selalu merusak dan selalu memperburuk keadaan. Sepakati untuk saling memberikan waktu tenang dan waktu keluar sesaat untuk menenangkan diri mengendalikan prilaku meledak.

3. Sepakati untuk memberikan kesempatan saling menjelaskan dan bukan memberikan penghakiman
Jika tindakan tindakan dan kata kata sangat mungkin untuk disalahpahami, motivasi motivasi bahkan lebih menyulitkan lagi untuk dipahami.
Karena motivasi letaknya didalam, dan tidak pernah mengetahui motivasi pasangan kita kecuali jika diberitahukan ke kita. 

4. Sepakati untuk mencari solusi
Bagi pasangan suami istri yang telah belajar memproses amarah secara bertanggung jawab akan terus berkomitmen untuk saling membangun dan mengasihi satu dan yang lain.

5. Sepakati untuk menegaskan kembali cinta bagi satu sama lain
Setelah amarah reda, katakan kepada satu sama lain akan cinta kita pada pasangan mereka. Serta nyatakan bahwa tidak akan membiarkan kejadian kejadian amarah memisahkan satu sama lain.
Dengan mengucapkan kata kata keluar dari mulut untuk pasangan kita akan semakin menguatkan jiwa masing masing suami istri dalam menghargai kesatuan hati. 

Yakinlah suatu komitmen yang tulus terhadap langkah diatas akan membuat pasangan melangkah ke arah pengelolaan amarah yang baik.
Pernikahan pernikahan tidak perlu di hancurkan oleh amarah yang tidak terkendali. 
Caranya hanya perlu latihan dan latihan dalam menghadapi nya.

Obat terhebat bagi amarah adalah penundaan.
SENECA

0 Response to "KETIKA MARAH DENGAN PASANGAN KITA"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post