KALEB
By
sianny
—
Senin, 01 Januari 2018
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Bilangan 13 : 6 - 26
Ketika bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian, tokoh utama dalam rangkaian peristiwa itu adalah Musa dan Harun. Musa dan Harun merupakan suku Lewi. Maka dalam rangkaian peristiwa selanjutnya, Suku Lewi ini menjadi cukup sentral karena peran Musa dan Harun.
Dalam rangkaian peristiwa itu, setelah bangsa Israel menyeberang laut terbelah, maka tibalah mereka di daerah padan gurun Paran. Di padang Gurun inilah, maka Tanah Pejanjian sudah di depan mata. Di padang Gurun Paran ini, Musa menyiapkan 12 pengintai untuk mengamati, dan mengumpulkan informasi tentang negeri yang dijanjikan itu.
Dalam merekrut 12 pengintai inilah, mulai kelihatan sedikit peran dari salah satu Israel lain, yang kelak di kemudian hari menjadi suku yang teramat penting. Dari suku inilah, garis keturunan Tuhan Yesus tercatat, yaitu suku Yehuda.
Sebelum peristiwa 12 pengintai, suku Yehuda belum mendapat peran yang berarti bahkan cenderung suku yang biasa saja. Namun ketika Musa merekrut 12 pengintai, maka suku Yehuda mulai berperan.
12 pengintai itu masing-masing suku diwakili oleh 1 orang. Dari suku Yehuda terpilihlah Kaleb bin Yefune. Kaleb bin Yefune, pertama kali namanya tercatat dalam 12 pengintai. Kaleb memang termasuk pemimpin kelompok suku Yehuda. Namun namanya tidak menonjol. Dia seperti hanya orang yang biasa saja, mungkin tidak diperhitungkan. Sebab pemimpin suku Yehuda adalah Nahason. Nahason ini adalah nenek moyangnya Daud.
Jadi dibandingkan dengan Nahason saja, Kaleb masih kalah menonjol. Kaleb merupakan orang yang kelihatannya orang rata-rata, atau sedikit di atas rata-rata. Namun bukan kebetulan Musa memilih Kaleb bin Yefune menjadi salah satu dari 12 pengintai. Tuhanlah yang sebenarnya memilih Kaleb bin Yefune untuk menjadi salah satu pengintai itu.
Kaleb yang kelihatan tidak menonjol, di mata Tuhan sangat berbeda. Tuhan melihat hati, bukan prestasinya, atau latar belakangnya atau kemampuan tertentunya. Tuhan hanya melihat hati. Maka Tuhan memilih Kaleb bin Yefune menjadi salah satu pengintai.
Selanjutnya tugas pengintai bukanlah tugas yang wah dan heboh. Pengintai atau mata-mata, tidak bisa menonjolkan dirinya. Dari seorang yang biasa-biasa saja, mendapat tugas yang tidak boleh menonjolkan diri, merupakan sesuatu yang kelihatannya tidak berarti. Namun sebenarnya, hal yang tidak berarti ini menjadi sangat berarti dan berharga, karena semua itu datang dari Tuhan.
Kaleb tidak mengeluh atau menolak tugas yang kelihatannya tidak bisa menonjolkan diri. Kaleb menerima dengan hati terbuka dan bersyukur. Sikap hati Kaleb inilah yang membuat dia, di kemudian hari melihat destinasi / tujuan hidupnya di dalam Tuhan.
Hari ini merupakan langkah pertama sepanjang tahun 2018 nanti. Saat ini mungkin kita bukanlah orang yang menonjol dan tidak dikenal orang. Bahkan dapat tugas pelayanan atau kedudukan yang juga tidak bisa menonjolkan diri. Namun tahun 2018 adalah Tahun Permulaan Yang Baru. Jangan kaget jika suatu hari nanti di 2018, Tuhan akan memilih kita menjadi sesuatu yang mungkin kita tidak pernah bayangkan. Jika dalam situasi demikian, Kaleb merupakan contoh yang baik. Menerima dengan syukur dan menjalankannya dengan kesungguhan, itulah destinasi hidup kita yang Tuhan berikan.
0 Response to "KALEB"