MENCARI TUJUAN HIDUP KITA DENGAN MENCARI TUHAN
By
sianny
—
Selasa, 02 Januari 2018
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Bilangan 13 : 21 - 32
Bilangan 14 : 1 - 9
12 pengintai melakukan pengintaian dengan masuk ke dalam negeri Kanaan. Mereka sampai ke Hebron. Di Hebron mereka melihat ada keturunan Enak, yang merupakan orang raksasa yaitu Ahiman, Sesai, dan Talmai. Mereka juga membawa pulang, setandan anggur dan berberapa buah delima dan buah Ara. Kemudian mereka pulang ke Padang Gurun Paran untuk memberi laporan.
40 hari lamanya mereka mengintai negeri itu. 12 pengintai dari suku berbeda, bisa saja mempunyai pendapat berbeda. Namun perbedaan itu ternyata hanya menjadi 2 kubu. Sebab dalam laporan kepada Musa, ada Kubu Negatif dan Kub Positif. Kubu Negatif diwakili oleh suara mayoritas yaitu 10 orang. Sedangkan kubu postif hanya 2 suara. 2 suara itu ternyata disumbangkan oleh Yosua bin Nun dari suku Efraim dan Kaleb bin Yefune.
Di sinilah Kaleb baru muncul. Saat itulah Kaleb menjadi berbeda. Hari itulah hidup Kaleb berubah. Hidup Kaleb berubah bukan karena prestasinya yang hebat, tapi karena dia menemukan destinasi / tujuan hidupnya dalam Tuhan.
“Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika Tuhan berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya janganlah memberontak kepada Tuhan, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang Tuhan menyertai kita, janganlah takut kepada mereka.”
Kaleb dan Yosua berkata dengan sungguh-sungguh dengan mengoyakkan pakaian mereka kepada semua bangsa Israel.
Apa yang membedakan Kaleb dan Yosua dengan 10 pengintai lainnya ? Bukankah mereka melalui negeri yang sama ? Melihat situasi yang sama juga ? Ternyata untuk menemukan destinasi / tujuan hidup dalam Tuhan itu bukanlah hal yang sulit. Hanya percaya saja, dan tidak memberontak. 10 pengintai tidak percaya bahwa Tuhan / Yahweh itu lebih besar dari dewa-dewa Kanaan karena melihat kenyataan yang menggetarkan hati mereka. Maka timbullah pemberontakan. Tidak percaya dan berontak adalah penghalang melihat dan menerima destinasi hidup dari Tuhan.
Kaleb dan Yosua, sangat percaya kepada Tuhan dan tidak ragu-ragu bahwa destinasi / tujuan yang Tuhan berikan pasti terjadi walaupun situasi dan kondisi seperti tidak memungkinkan. Kepercayaan itulah yang membuat mereka berani mendeklarasikan destinasi / tujuan hidup mereka di depan bangsa Israel. Inilah deklarasinya :
1.Negeri itu adalah negeri terbaik yang berlimpah-limpah
2.Tuhan membawa mereka masuk ke negeri itu
3.Pelindung musuh sudah meninggalkan negeri itu
4.Musuh pasti dapat ditelan habis.
Setelah Deklarasi itu, apakah negeri itu langsung dapat mereka terima ? Kenyataannya sangat berbeda…. Masih ada proses dan waktu. Namun Deklarasi destinasi itu membuat hati Tuhan terpikat.
Kelak di kemudian hari deklarasi iman mereka terwujud……
Menjadi sebuah contoh bahwa destinasi / visi / panggilan / tujuan hidup perlu dideklarasikan / diperkatakan sebab itu merupakan wujud dari iman percaya kita.
Awal tahun ini merupakan kesempatan terbaik kita untuk mencari dan bertanya kepada Tuhan, apa yang menjadi tujuan hidup kita. Kaleb dan Yosua adalah 2 pribadi yang bersehati untuk destinasi ke negeri perjanjian. Pasangan suami istri adalah 2 pribadi yang dapat sepakat dalam Doa Sepakat untuk mendapat destinasi hidup kita di dalam Tuhan. Gunakan budaya doa sepakat untuk mendapatkan destinasi hidup kita.
0 Response to "MENCARI TUJUAN HIDUP KITA DENGAN MENCARI TUHAN"