MENGASIHI TUHAN LEBIH DARI SEGALANYA
By
sianny
—
Minggu, 04 Maret 2018
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Ayub 42
Ayub punya tiga teman yang menemaninya dimasa terburuknya. Mereka selain berusaha menemani Ayub, juga berusaha mengkonseling Ayub siapa tahu ada dosa sebesar biji sesawi kecilnya yang mungkin terlupakan olehnya. Dari pasal 3 hingga pasal 37 kita liat bagaimana saling sahut antara Ayub dan temannya. Ayub tetap bersikukuh dia tidak memiliki dosa, dan seandainya Ayub memiliki dosa, Ayub meminta Tuhan agar menunjukkan dosanya padanya.
Pada pasal 42 ini merupakan pasal penutup yang berisi pemulihan kepada Ayub dan bagaimana Ayub mengakui kedashyatan Tuhan dan mengakui bahwa pengenalan Ayub kepada Tuhan masih sebatas mendengar kata orang saja.
Yang menarik adalah kemarahan Tuhan kepada teman-teman Ayub, Tuhan berkata bahwa mereka tidak berkata yang benar tentang Tuhan seperti Ayub. Saya rasa jika ada sahabat kita sedang mengalami sebuah masalah yang kita anggap sebagai sebuah azab pastilah kita akan menasihati dan mengingatkan sahabat kita.
Demikianlah juga kira-kira nasihat ketiga teman Ayub kepada Ayub, tapi coba perhatikan bagaimana Tuhan demikian marah terhadap nasihat sejenis ini. Demikian marahnya sampai Tuhan memberikan syarat, jika Ayub bersedia menerima permintaan maaf mereka, baru Tuhan mau mengampuni mereka.
Lama saya baca bolak-bolik kitab Ayub ini dan menemukan hal sangat prinsip.
Dalam Pasal 38-41 kita bisa baca bagaimana jawaban Tuhan kepada Ayub atas segala musibah dan segala penderitaan yang dialaminya. Kalau secara ringkas disederhanakan, Tuhan berkata bahwa semua hal terjadi seatas ijinNya, Dia Lah TUHAN YANG MAHA KUASA, Tuhan Pencipta dan kita ini adalah Mahkluk Ciptaan. Kita ini adalah ciptaan Tuhan yang dikirim dan diutus ke bumi untuk membangun kerajaan surga. Bumi yang kacau dan gelap gulita serta dikuasai oleh si Iblis. Kita manusia diciptakan berbeda dengan Lucifer dkk, manusia memiliki free will, sehingga mereka dapat memutuskan untuk membenci atau mengasihi, untuk memberi atau egois untuk menyimpan untuk diri sendiri, untuk berkorban bagi orang lain atau malah menjerumuskan orang lain. Lucifer tidak bisa, karena itu ketika ada pertemuan para anak Allah (malaikat) Tuhan, maka Tuhan menampilkan Ayub sebagai hambaNya yang luar bisa saleh, dan takut akan Tuhan.
Tapi Iblis berkeras bahwa Ayub itu menjadi baik karena penjagaan Tuhan, coba saja ada musibah atau kesulitan dan penderitaan, pasti Ayub itu akan menjadi orang jahat. Seperti itulah yang terjadi dia didunia yang telah jatuh dalam dosa ini, banyak manusia menjadi jahat terjadi karena mereka merasa miskin atau kurang diberkati sehingga merasa tidak punya pilihan selain menjadi jahat.
Tapi tidak dengan Ayub, dalam keadaan apapun dia tetap mengasihi Tuhan, Dua kalimat berikut adalah ucapan Ayub yang terkenal selepas mengalami penderitaan yang dialaminya.
"Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil!" "Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk"
Renungan satu minggu ini kita belajar, bahwa Tuhan punya rencana atas dunia ini bukan hanya untuk kita manusia, tapi penebusan secara menyeluruh, seluruh mahkluk dibumi menunggu waktu pemulihan segala sesuatu itu. Tapi Tuhan bekerja menggunakan segala kesulitan dan penderitaan untuk mengeluarkan yang terbaik dari manusia pilihan Allah. Arang dan Berlian sama -sama mengandung Karbon, yang membedakan merka hanyalah berapa besar tekanan yang mereka hadapi. Berlian mengalami proses tekanan yg sedemikian dahsyat sehingga membuat kotoran dalam rantai karbon dan memurnikannya sehingga muncullah berlian.
Demikian juga keluarga, didesain dan diciptakan Allah untuk menjadi showcase bagaiaman manusia bisa saling mengasihi satu sama lain dan bagaimana manusia bisa mengasihi Tuhan.
Setiap permasalah apapun dalam keluarga menimbulkan tekanan yang dahysat dalam hubungan suami istri dalam 6 keluarga yang kita pelajari minggu ini. Mereka diberi beban dan masalah dari Tuhan yang tidak ringan. Mereka harus mengorbankan banyak hal supaya Tuhan bisa berbangga kepada Iblis dan berkata kepada Iblis manusia tetap mengasihi Tuhan.
Diperjanjian Baru, kita sudah ditebus dari Dosa, Zaman dulu Raja Daud tidak bisa tahan liat cewe kcakep, apalagi anaknya Salomo. Tapi selepas karya Kristus di kayu Salib, maka setiap pria yang telah ditebus, yang hidup oleh Roh, diberi kekuatan untuk menang dari keegoisan dan bisa mengasihi seorang wanita sebagai satu-satunya kekasih hidupnya.
Kita diciptakan untuk menjadi satu dengan seorang wanita, diciptakan untuk saling mengasihi dalam perbedaan, saling mengasihi dalam berbagai masalah. Bercerai itu mudah, saling mengasihi itu yang susah, susah membuang keegoisan diri sendiri.
Jika kita mau saling mengasihi satu sama lain sebagai suami istri, maka kita juga mengasihi Tuhan pencipta Kita. Kita mengasihi Tuhan seperti Ayub, kita bersedia menerima apa yang buruk sama seperti kita menerima apa yang baik.
Problemnya dijaman Now, banyak ajaran yang cuma satu sisi saja, banyak yang mengajarkan kalo keluarga pulih, maka ekonomi akan membaik, masalah tidak ada dsbnya. Pengajar-pengajar seperti itu hanya mengutip beberapa ayat saja, sementara ayat-ayat yang lainya tidak diajarkan dengan seimbang. Ayub diberkati yah..betul, tapi itu cuma beberapa ayat terakhir saja, hanya 1 persen saja..tapi banyak dari kita tidak mempelajari bagaimana Ayub berjuang dalam segala penderitaannya untuk tetap mengasihi dan percaya kepada Tuhan dalam puluhan pasal dan ratusan ayat lainnya.
Demikian juga banyak orang di jaman Now ini mengejar mimpi-mimpi indah ala film kartun, komik Christian Anderson, Bahagia Selamanya...Padahal tidak demikian yang Tuhan akan lakukan dalam hidup kita, kita akan dibawa jatuh seperti kita dibawa naik, kita akan mengalami yang buruk seperti kita akan mengalami yang baik. Berkatnya bukanlah harta kekayaan, tapi penyertaanNya, kuasaNya, pertolonganNya kekuatanNya yang mernyertai kita disaat saat sulit hidup ini.
Selain itu dijaman Now ini, manusia banyak yang kepo dan suka ngurusin masalah orang lain. Belajar dari teman Ayub, janganlah kita suka berasumsi atau menasehati hidup orang, mereka punya urusan sendiri dengan Tuhan, biarlah kita memberikan ruang dan waktu untuk mereka untuk berproses didalam Tuhan. Belajarlah seperti Elihu teman Ayub satu lagi yang tidak dimarahin Tuhan karena banyak berdiam diri dan memberi nasehat yang baik kepada Ayub.
Apakah kita mengasihi Tuhan ? kalau kita mengasihi Tuhan kita bersedia mengucap syukur seperti Ayub dalam keadaan senang atau susah.
Apakah kita mengasihi pasangan kita ? maka kita juga akan bersedia saling berkorban dan memberikan yang terbaik bagi pasangan kita,
Dan Jika kita mengasihi Tuhan, kita juga harus mengasihi pasangan kita, bersedia masuk bersama dalam proses atau masalah yang Tuhan ijinkan dialami oleh setiap pasangan/keluarga.
Yang terpenting dari segalanya, kita diciptakan Tuhan untuk rencanaNya, dan rencanaNya tidak pernah gagal.
0 Response to "MENGASIHI TUHAN LEBIH DARI SEGALANYA"