Iklan

HUBUNGAN SUAMI ISTRI PRIORITAS SETELAH TUHAN

"Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari".
Pengkhotbah 9:9

Jika kita bertemu seseorang teman yang sudah lama tidak berjumpa, biasanya pertanyaan yang sering dilontarkan adalah mengenai kesibukan atau pekerjaan kita sekarang, dan biasanya kita akan menjawab dengan menjelaskan profesi atau kegiatan kita, "Lagi cari sekolah buat anak" atau "Saya sekarang kerja di bank".

Pasti aneh kalau kita menjawab, "Apa yang saya kerjakan? Saya sedang sibuk mengasihi istri saya". Kita merasa kurang tepat jika membandingkan pekerjaan, hobi dengan pernikahan, lagipula kita memang harus bekerja untuk menghidupi keluarga.

Seringkali kita tidak cukup memberi perhatian pada pernikahan, dan seringnya kita juga merasa tidak mendapat sesuatu dari pernikahan. Sepanjang hari kita menikah setelah, bekerja seharian, membaca koran atau setelah menonton televisi.
Akhir minggu biasanya kita menikah setelah, mengantar anak-anak ke acara mereka, jalan-jalan atau pergi ke gereja.

Kita hanya memberi sisa untuk pernikahan, sisa waktu, sisa tenaga, sisa semangat dan mungkin sisa perhatian, kita memprioritaskan segala sesuatu terlebih dahulu, baru jika ada sisa waktu, itupun jika tidak kelelahan, kita memberi perhatian pada pasangan kita.

Padahal sebelum kita menikah, calon pasangan kita ada di nomor satu dari daftar prioritas, dan saat kita mengucapkan janji nikah di altar, kita dengan semangat berjanji untuk mengasihi pasangan kita dalam susah dan senang, yang sebenarnya adalah salah satu tugas kita yang terbesar setelah menikah.

Setelah menikah, seringnya bukan pasangan kita yang berubah tapi fokus dan prioritas kita yang berubah, masih ingat salah satu power statement MoU? Hubungan suami istri adalah prioritas setelah Tuhan. 
Saat kita tidak menaruh prioritas dengan benar, sebenarnya kita sedang berencana untuk gagal.

Apa yang akan terjadi jika kita membalik prioritas kita, 
- kita mulai bekerja, setelah berfokus pada pernikahan,
- menyesuaikan aktivitas bermain dan rekreasi setelah melakukan tanggung jawab kita kepada pasangan,
- atau anak-anak memberikan kesempatan agar ayah dan ibunya mempunyai waktu berdua saja.

Saat kita unity, menjadi satu dengan pasangan kita, maka pernikahan menjadi lebih kokoh, karena berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka (Pengkhotbah 4 : 9)

0 Response to "HUBUNGAN SUAMI ISTRI PRIORITAS SETELAH TUHAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post