BIJAKSANA DALAM BERKATA KATA
By
sianny
—
Selasa, 06 Maret 2018
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
“Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.” (Amsal 15:1)
Ada banyak perkataan yang tidak seharusnya kita ucapkan kepada orang yang kita kasihi. Masih ingat lagu sekolah minggu dibawah ini....
"Hati-hati gunakan mulutmu,
Hati-hati gunakan mulutmu,
Karena Bapa di surga melihat ke bawah, hati-hati gunakan mulutmu".
Ternyata syair demikian sangat relevan dengan kehidupan kita, apalagi dalam hubungan. Jangan sampai kita salah berbicara apalagi dengan orang terdekat kita. Kita tentu tidak ingin mengalami kerenggangan hubungan dengan pasangan hanya karena ucapan kita kan.
Alkitab bahkan mengingatkan kita untuk berhati-hati di dalam berkata-kata.
* "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” (Amsal 18:21)*
“Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.” (Amsal 25:11)
Jika kita sudah tahu kebenarannya, kita juga perlu mengetahui apa sih yang tidak boleh diucapkan kepada pasangan kita. Berikut beberapa perkataan yang merupakan benih kematian bagi pernikahan kita. Dengan kata lain, apapun kondisinya, dilarang mengeluarkan kata-kata ini kepada pasangan kita:
"Saya Menyesal Telah Menikah dengan Kamu"
Walau pun hati sudah sangat kesal dengan ulah atau tingkah laku pasangan, tidak perlu menyampaikan kata-kata ini. Fokuslah pada apa yang menjadi poin keberatan dan bukannya langsung menyimpulkan sesuatu yang sebenarnya keliru untuk dilakukan, karena seringnya saat bertengkar, kita fokus untuk membalas bukan fokus pada kebenaran dan solusi.
"Lebih Baik Kita Bercerai Saja"
Ada masa terkadang konflik sepertinya tidak berujung. Beberapa orang tidak jarang memilih akhirnya menyerah dan meluapkan kemarahannya kepada pasangan dengan berkata “lebih baik kita bercerai saja”.
Percayalah, perceraian bukanlah jawaban tepat untuk apa yang sedang dihadapi. Mengambil waktu sendiri untuk menginstropeksi diri dan mencari wajah Tuhan adalah langkah yang lebih baik daripada bercerai.
"Dasar Bodoh"
Mungkin kita pernah mendengarnya dari mulut seorang guru atau orangtua kepada kita, tetapi bukan berarti itu kata yang tepat untuk dikatakan kepada pasangan kita. Biar bagaimanapun, pasangan kita pasti ingin dihargai. Salah satu bentuk penghargaan yang bisa kita tunjukkan adalah berbicara di dalam tataran kesopanan pada segala kondisi.
Masih ingat dengan alat peraga benih kematian dan benih kehidupan di prinsip dua menjadi satu dalam retreat Mou? Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, ( Ulangan 30 : 19 )
Mulut kita mempunyai kuasa, pilihlah kata-kata benih kehidupan, supaya kita hidup dan keturunan kita menjadi generasi mulia. Hal ini tidak akan sulit dilakukan bila kita setia berdoa sepakat dengan pasangan kita dan menjadikan Tuhan sebagai kepala dari pernikahan kita.
0 Response to "BIJAKSANA DALAM BERKATA KATA"