IRI HATI KARENA TIDAK BERSYUKUR

Ams 14:30 - Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.

Ada banyak penyebab manusia tidak bahagia, termasuk di dalam pernikahan.

Salah satunya adalah IRI HATI

1. Iri hati menutup mata kita dari apa yang seharusnya bisa kita syukuri, dan karenanya kita merasa tidak bahagia.

Hana iri hati dengan madunya Penina karena Penina memiliki anak sedangkan ia tidak.

Hal ini membuatnya sedih sehingga ia tidak dapat menikmati dan mensyukuri kasih suaminya terhadapnya.

2. Iri hati membuat kita melakukan hal-hal bodoh yang merugikan diri sendiri.

Rahel dan Lea saling iri hati dan berlomba-lomba melahirkan anak bagi Yakub, bahkan sampai memberikan budak perempuan mereka kepada Yakub untuk ditiduri supaya mereka bisa memiliki lebih banyak anak lagi.

Bukankah dengan demikian waktu dan kasih Yakub malah terbagi kepada lebih banyak lagi wanita?

3. Iri hati bahkan membuat kita melakukan hal-hal yang salah, jahat, dan berdosa.

Yakub menipu Ishak dan mencuri berkat kesulungan Esau karena iri ayahnya lebih mengasihi Esau.

Kakak-kakak Yusuf menjual Yusuf sebagai budak karena iri ayahnya lebih mengasihi Yusuf.

Kain membunuh Habel karena iri persembahan Habel diterima Tuhan sementara Tuhan tidak menerima persembahannya sendiri.

Benar bukan? Iri hati menghalangi kita melihat kebaikan Tuhan, menghalangi kita berintrospeksi untuk menjadi lebih baik, dan menjauhkan kita dari tujuan mulia dan damai sejahtera yang Tuhan janjikan.

Bagaimana caranya agar kita terhindar dari iri hati?

Tidak ada cara lain selain bersyukur dan berfokus pada kehendak Tuhan bagi kita. 

Kita tahu bahwa Allah mengasihi kita, jadi bersyukurlah untuk setiap kebaikan dalam hidup kita, kesehatan, pekerjaan, pasangan kita, anak-anak kita, orang tua, teman-teman kita. Hargai dan nikmati apa yang kita punya, jangan iri dengan kehidupan orang lain.

Saat kita memandang pada wajah-Nya, mengingat setiap kebaikan-Nya, bersyukur untuk semua yang sudah Tuhan lakukan bagi kita walaupun kita tidak layak menerimanya, maka damai sejahtera akan mengisi hidup kita.

Sebaliknya, saat kita terus memandang pada apa yang orang lain miliki dan apa yang kita inginkan, maka iri hati akan membusukkan tulang kita dan mencuri kebahagiaan kita.

Mzm 103:2 - Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!

(Chandra - Sansan)

Tweet