PERKATAAN IMAN

Kejadian 22:1-19

Galatia 3:9 (TB)  Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu. 

Penantian panjang Abraham selama 25 tahun terbayarkan dengan kelahiran anaknya seorang bayi laki-laki pada masa tuanya. Suatu saat Tuhan meminta anak yang dikasihinya itu untuk dipersembahkan kepadaNya. Suatu perintah yang tidak masuk akal. Tuhan berjanji dari anaknya ini akan lahir bangsa yang besar. Keturunannya akan seperti pasir  di laut dan bintang di langit. Tapi mengapa Tuhan meminta anak itu untuk dikorbankan?

Abraham taat pada perintah Allah. Imannya yang besar itupun terbukti dari perkataannya kepada kedua bujang yang mengikuti perjalanannya. "Tinggallah kamu disini dengan keledai, aku beserta anak ini akan pergi kesana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."

Abraham tidak berkata bahwa ia akan kembali sendirian. Ini sebuah perkataan iman. Ketika anaknya bertanya dimana anak domba untuk korban bakaran, Abraham pun menjawab dengan iman " Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagiNya, anakku."

Ketika Abraham memperkatakan sesuatu dengan iman , bukan berarti dia tidak melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Ia tetap melakukan tepat seperti yang Tuhan mau tanpa ragu sedikitpun. Ia tetap mempersembahkan anaknya diatas kayu api. Tuhan melihat ketaatan dan juga imannya maka hal itu diperhitungkan sebagai kebenaran. Terjadilah sesuatu seturut imannya. Tuhan mnyediakan seekor domba sebagai korban pengganti anaknya.

Apakah hari ini kita sedang dalam pergumulan? Doa yang belum terjawab, masalah datang silih berganti, sesuatu yg diharapkan belum juga terjadi? Mari belajar dari Abraham. Miliki iman yang besar, jangan ragukan Tuhan. Perkatakan hal-hal yang positif. Perkatakan Firman Tuhan. Lakukan saja apa yang harus kita lakukan dan biarlah terjadi segala sesuatu 

seturut iman kita pada Tuhan. Amin

Tuhan memberkati.

(Daniel - Rifka)

Tweet