KETIKA ASMARA SIRNA

Efesus 5:22-33

Pengkhotbah 9:9 (TB)  Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.

Ada beberapa hal yang membuat cinta romantis lenyap dari sebuah rumah tangga. Pertama masing-masing pasangan merasa daya tariknya menurun. Kedua, pertengkaran. dan ketiga konsep pemikiran yang salah. Seringkali secara tidak sadar beranggapan bahwa asmara itu hanya milik orang yang berpacaran. Setelah menikah, asmara itu boleh ada, boleh tidak ada. Karena setelah menikah yang penting adalah memikirkan pekerjaan, masa depan anak, karir dan sebagainya.

Bagi sebagian orang asmara identik dengan romantisme anak muda. Tapi jika kita meneliti lebih jauh, cinta mengarah kepada keputusan hati kita untuk bertindak sabar, tidak cemburu, rendah hati, suka mengalah dan tidak mementingkan diri sendiri.

Setelah sekian lama hidup  bersama kita lebih mengenal pasangan kita kelebihan maupun kekurangannya. Tetapi yang paling penting adalah keputusan hati kita. Keputusan itulah yang menjadi bukti dari konsistensi cinta. Keputusan itu juga yang menolong kita agar dapat menikmati hidup seperti yang ditulis di Pengkhotbah 9:9. Teruslah  berjalan bersama Yesus dalam mengarungi bahtera rumah tangga, minta Tuhan senantiasa memegang tangan  kita dan tetaplah percaya bahwa Allah sanggup menuntun setiap langkah hidup kita. Lakukanlah yang terbaik dalam hidup ini maka kita akan menikmati hidup dengan pasangan kita. Tuhan memberkati.

(Daniel - Rifka)

Tweet