KESATUAN SUAMI ISTRI LEWAT DOA BERSAMA (1)

Untuk menjadi satu secara fisik mungkin telah kita lakukan sebagai suami istri tetapi menjadi satu jiwa dan satu roh belum kami alami. Sampai pada satu waktu ketika kami tau kebenaran ini bahwa satu roh hanya dapat dialami lewat doa bersama.

Kami berprinsip bahwa doa bersama sudah kami lakukan dengan anak-anak yang dilakukan dalam mezbah keluarga, selain doa pribadi. Hal ini sudah cukup bagi kami. Tetapi setelah kami menerima kebenaran ini, kami diingatkan bahwa doa suami istri adalah pengikat kesatuan roh kami. Didalam pikiran kami tidak ada hal-hal lain selain terus dilakukan seperti statement prinsip 6, LAKUKAN SAJA JADIKAN BUDAYA.

Keajaiban pertama yang kami alami setelah doa bersama adalah hati kami tenang seperti mendapatkan mutiara yang terpendam serta apa yang roh rindukan selama ini seperti mendapatkan setetes air dipadang gurun.

Setelah kami melakukannya, masing-masing kami dapat menguasai diri serta tidak melihat segala sesuatu dengan cara pandang masing-masing tetapi lebih memahami dan merasakan empati yang tidak seperti biasanya.

Jadi pembelajaran pertama yang kami dapat dalam doa bersama suami istri adalah kami dikembalikan kepada porsi kebenaran Kristus sebagaimana Ayub 33:26 berkata :

Ia berdoa kepada Allah, dan Allah berkenan menerimanya; ia akan memandang wajah-Nya dengan bersorak-sorai, dan Allah mengembalikan kebenaran kepada manusia.

Kalau kita terus berdoa, maka percayalah kebenaran Kristus yg menguasai kita suami istri sehingga tidak ada ketakutan, tidak ada rasa dihakimi dan disepelekan sebab Kristuslah yang bercahaya didalam hubungan tersebut.

Tuhan memberkati

(Elim - Ratna)

Tweet