EMOSI DAPAT MENULAR

Emosi/Perasaan bersifat menular, pernahkah pada saat lelah atau malas diajak berkumpul dengan sahabat sahabat yang sedang bersemangat dan ceria, tiba tiba rasa malas dan lelah kita seketika itu juga hilang.

Amsal 22:24-25 (TB) Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri. 

Seminggu lalu, kami sibuk membantu pindahan serta membersihkan kantor baru anak kami. Dengan kondisi capek dan lelah Emosi marah saya muncul hanya gara gara istri yang sedang berbaik hati mau memijit pundak saya. Tetapi karena keadaan ruangan yang gerah dan panas membuat saya tidak nyaman. Tetapi istri dengan Emosi tenang, senyuman dan candaan nya yang khas yang terus menerus di keluarkan, membuat hati yang tadi nya panas dan mau marah itu pun tidak jadi, karena Emosi Tenang pikiran kasih Istri yang menular menutupi emosi marah yang mau timbul hingga tidak terjadi.

Ada beberapa tahapan untuk menghentikan laju akumulasi emosi kita, sebagai berikut :

1. Jika memungkinkan segera tinggalkan lokasi atau apapun yang memicu untuk lebih emosional.

2. Jika memungkinkan, minta jeda dan waktu untuk berdiam diri atau menenangkan diri. Sebisa mungkin carilah alasan untuk menunda dan "melarikan diri"

3. Segera tutup semua pikiran dan alihkan pada sesuatu yang benar benar berbeda.

4. Bombardir pikiran dengan kata - kata pereda dan fokuskan diri pada kata kata itu.

5. Lakukan "tambatan" emosi yang menenangkan. Misalnya perasaan damai dan tenang setiap kali memegang cincin pernikahan, atau mendengar lagu rohani. Maka lakukan lah segera hal tersebut sebagai "tambatan" emosi kita.

Itulah beberapa tips untuk menghentikan kecepatan bertambahnya emosi. Begitu juga apabila kita masih ingat alat peraga di Prinsip 8 dengan tanda "STOP" yang harus di sepakati bersama hal ini juga dapat membantu kita.

TETAP SEMANGAT DAN PANTANG MENYERAH.

(Alfian - Peony)

Tweet