HATI DAN INOVASI
By
sianny
—
Sabtu, 20 Oktober 2018
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Kikuo Abe, suatu hari secara tidak sengaja menjatuhkan jam tangan pemberian ayahnya saat berangkat bekerja. Dia sangat sedih karena selama ini berusaha menjaganya. Dari situ muncullah ide untuk membuat jam tangan yang tidak rusak sekalipun jatuh dari ketinggian 10 meter, baterai yang bisa bertahan 10 tahun, dan air hingga +/- 100 meter. Ini adalah sejarah terciptanya Casio G-Shock yang terkenal itu.
Namun timbul masalah baru. Jika semua orang punya jam yang tidak mudah rusak, nantinya siapa yang akan membeli jam nya lagi? Maka sejumlah inovasi dibuat. Dari 1983 hingga kini ada 2000 jenis dan model G-Shock dibuat dan dipasarkan. Ditambahkan sensor, GPS, lampu, bahkan auto adjust yang memampukan jam mencocokan dirinya otomatis dengan radio.
Kikuo Abe memulainya dengan masalah personal. Masalah hati. Waktu kaca arloji ayahnya pecah, Kikuo merasa terlibat secara emosional. Lalu mulai berusaha mengatasinya. Dia tidak menganggap enteng rusak nya arloji dari ayahnya. Dan ini memotivasinya menghadirkan inovasi.
Dalam Alkitab, saya terkenang dengan bagaimana mencoloknya Elisa di mata Elia sewaktu mereka bertemu untuk pertama kali. Elisa mengendalikan 12 pasang lembu (itu berarti 24 ekor) sendirian untuk membajak. Itu pemandangan yang tidak lazim dan luar biasa menurut saya. Menurut saya, dibutuhkan pemikiran, mekanisme, dan latihan untuk melakukan situasi yang sulit itu. Pernah melihat karapan sapi madura? Nah buatlah itu jadi 12 pasang, bukan hanya sepasang. Dan jangan dilumpur. Karena menurut saya iklim disana tanah berbatu besar. Itulah situasi yang dihadapi Elisa.
1Raja Raja 19:19 Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas.
Setiap manusia yang hidup dihadapkan pada banyak tantangan dalam pekerjaan, keluarga, maupun pelayanan. Ada masalah yang kita kenali, dan harus menemukan solusinya. Jika saja kita meletakkan hati kita untuk mengenali situasi, meminta hikmat dari Tuhan, berani berbuat lebih jauh untuk menyelesaikannya, saya kira kisah Elisa dan Kikuo Abe akan menjadi kisah kita juga.
Dalam keluarga, pekerjaan, dan pelayanan, kita membutuhkan solusi. Kita mencari inovasi. Mari kita berkontribusi dalam dunia menjadi terang dengan menjadi inovator inovator yang membuat kita mudah dikenali di dunia ini. Dan dunia mengenal Tuhan melalui kita.
(Adie - Sianny)
0 Response to "HATI DAN INOVASI"