PERNIKAHAN DALAM TERANG KEMULIAAN ALLAH
By
sianny
—
Senin, 29 Oktober 2018
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Terlalu sering kita berbicara tentang relasi suami istri, ribut rukun menjadi konsumsi rutin dalam keluarga.
Masalah yang sering ditemui adalah komunikasi, kesalahpahaman, kurang pengertian, kurang dihargai dan banyak lagi.
Kalau kita baca di Amsal 27:17 “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.”
Ayat di atas mengingatkan kita bahwa suami istri adalah dua pribadi yang ditempatkan Allah dalam sebuah lembaga pernikahan untuk saling mengasah dan menajamkan. Karena konflik dan perbedaan pendapat di dalam keluarga adalah Proses Tuhan.
Kalau kita melihat setiap pergumulan yang terjadi dalam keluarga dan relasi suami istri sebagai masalah, yang muncul adalah tudingan saling menyalahkan dan masing-masing mencari pembenaran.
Teguran yang bertujuan untuk kebaikan diterima sebagai sebagai tuduhan yang menyalahkan.
Penelitian tentang otak manusia menunjukkan bahwa Corpus Colosum (terdapat pada kedua belahan otak manusia, otak bagian tengah yang berfungsi untuk memfasilitasi komunikasi/sinkronisasi antara otak kanan dan otak kiri)
Salah satu pemicu konflik adalah ketidaktahuan kita ttg Corpus Colosum. Bahwa kalau setiap istri memahami corpus colosum pada wanita lebih tebal 30% dibanding pria, sehingga wanita bisa disebut multi tasking. Wanita mampu melakukan banyak kegiatan dalam satu waktu, sementara memasak bisa menerima telpon dan bicara dengan asisten rumah tangga. Sedangkan pria tidak bisa lakukan itu, jika seorang suami sudah fokus dengan televisi, handphone, koran, pendengarannya akan menurun 50%, bisa dikatakan agak tuli. Jadi panggilan manis seorang istri di awal akan terabaikan dan terpaksa harus berkata keras untuk memanggil suaminya. Inilah konflik yang sering terjadi dalam kaitan dengan komunikasi suami istri. Pemahaman tentang perbedaan corpus colosum akan membantu mengurangi tensi komunikasi yang kurang nyambung.
Mari kita bersama mengintrospeksi pola komunikasi yang terbangun selama ini.
(Agus - Vita)
0 Response to "PERNIKAHAN DALAM TERANG KEMULIAAN ALLAH"