PERNIKAHAN DALAM TERANG KEMULIAAN ALLAH (2)
By
sianny
—
Selasa, 30 Oktober 2018
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
2. Jika suami istri bisa memahami bahwa setiap pergumulan adalah suatu proses, maka selanjutnya adalah perbaikan dan pengelolaan
Karena proses merupakan tanda bahwa Tuhan masih peduli dan memperhatikan keluarga kita.
Hanya mereka yang menyadari bahwa keluarga adalah tempat kita berproses dan diproses oleh Tuhan yang akan menemukan progres dan hasil.
Les and Leslie Parrot dalam bukunya “Save Your Marriage Before it Start” (selamatkan pernikahanmu sebelum dimulai) mengatakan bahwa ada 5 level konflik dan yang terberat adalah level kelima yaitu “Membisu” sudah malas untuk berkomunikasi, percuma ngomong paling endingnya ribut.
Amsal 27:17 “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.”
Dari ayat di atas, Besi menajamkan besi, ketika suami istri sudah tidak terbuka dalam berkomunikasi, tidak mau ngomong takut ribut, lebih baik diam daripada konflik, itu berarti suami istri sedang saling menumpulkan.
Banyak suami istri yang memakai jubah rohani, berpikir bahwa dirinya adalah orang yang sabar dan pendamai, tapi sebenarnya hanya menghindarkan diri dari rasa terluka yang lebih dalam.
Padahal suami istri harus bisa mencapai tingkat pemahaman yang sama dengan memandang luka sebagai akibat atau dampak dari proses saling menajamkan.
Sekali lagi keluarga yang tidak saling mengasah dan menajamkan, seolah menjaga supaya tidak ribut, berarti mereka sedang saling menumpulkan.
Apakah kita masih saling menajamkan dalam setiap komunikasi yang terjadi?
(Agus - Vita)
0 Response to "PERNIKAHAN DALAM TERANG KEMULIAAN ALLAH (2)"