PERNIKAHAN DALAM TERANG KEMULIAAN ALLAH (7)

7. Takut Akan Allah

Apapun proses dan pelajaran tentang pernikahan akan sia-sia jika kita tidak libatkan Tuhan dalam setiap proses hidup kita. Takut Akan Tuhan, Tiga kata ini menjadi dasar yang teguh dalam pernikahan.

 Tanpa takut akan Allah, kita tidak akan dapat menikmati kehidupan dan kasih secara utuh. Tanpa itu, prioritas kita akan melenceng. 

Namun kalau takut akan Allah menjadi dasar identitas kita, kehidupan dan pernikahan yang indah dapat dibangun di atasnya.

Mazmur 147:11 TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya.

Kita tidak perlu pergi mencari Allah. Dia sudah bersama kita saat ini juga. Luangkanlah waktu bersamaNya. Menatap wajahNya, memuji Dia. Ini mungkin merupakan pengalaman yang sepenuhnya baru bagi kita, menyendiri bersama Tuhan.

Jika kita melakukannya, yakinlah bahwa kita akan melihat pentingnya berfokus pada Allah melebihi segala sesuatu.

Sekali lagi, maslah pernikahan kita sejatinya bukan masalah pernikahan. Masalah sesungguhnya adalah masalah HATI, masalah hubungan dengan ALLAH.

Ketika kita tidak memiliki hubungan dekat dengan Allah, kita berusaha mengisi kehampaan dengan sesuatu yang rapuh, seperti kekayaan atau kesenangan, ketenaran atau kehormatan bahkan melalui pernikahan.

Banyak yang sepakat bahwa pernikahan kerap kali hancur karena keegoisan. Kadang kita terlalu sibuk dengan ambisi pribadi sehingga mengabaikan kehendak Allah dan orang lain.

Doa yang tulus dan terpusat pada Allah akan menyelesaikan jauh lebih banyak persoalan daripada bermacam-macam strategi manusia untuk mencapai pernikahan yang bahagia.

Yakobus 5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. 

(Agus - Vita)

Tweet