Iklan

PRIEST VS ANCHOR

Efesus 5:25-27 (TB)  Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya 
untuk menguduskannya", sesudah Ia *menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, 
supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Setelah menjadi pemimpin dan mengasihi, pria juga diberi mandat dan otoritas untuk menjadi seorang Imam.
Imam adalah orang yang membawa dan mewakili jemaat di hadapan Tuhan.
Imam mempersembahkan korban bagi jemaat, imam memohonkan pengampunan dosa bagi jemaat, imam memohonkan berkat bagi jemaat, dan imam juga mengajarkan kebenaran Firman pada jemaat.
Imam harus selalu menguduskan diri bagi Tuhan dengan menjaga tubuh dan pikirannya. Menjaga makanan, pakaian,  menjaga kelakuan, berpuasa, dan selalu mengisi hidupnya dengan Firman.

Maka sebagai imam, tugas suami adalah:
1. Berdoa bagi keluarganya.
Alangkah baiknya apabila di pagi hari suami memimpin doa, mengucap syukur, memohonkan berkat dan perlindungan, serta tuntunan bagi setiap anggota keluarganya hari itu.
Kemudian di malam hari kembali suami memimpin doa, mengucap syukur, memohonkan pengampunan atas dosa, membawa kejadian dan permasalahan setiap anggota keluarga kepada Tuhan dan meneguhkan iman keluarganya terhadap Tuhan.
Juga di dalam doa pribadinya, suami mengambil otoritas imam dan meminta hikmat dan pimpinan Tuhan di dalam memimpin rumah tangganya.

2. Mengajarkan kebenaran Firman kepada keluarganya dan membimbing anggota keluarganya untuk menjalankannya.
Untuk itu tentunya suami harus terlebih dahulu membaca, merenungkan, dan mempraktekkannya, sehingga setiap pengajaran yang diberikan akan berdampak dan penuh kuasa.

3. Suami juga harus meng-encourage istri dan anak-anaknya di dalam pertumbuhan rohani.

- Di dalam pemuridan dikatakan, bagi seorang pria, murid-muridnya yang pertama dan utama adalah istri dan anak-anaknya. Hal ini sudah diperintahkan Tuhan sejak jaman Abraham.

Kejadian 18:19 (TB)  Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya."

- Pendidikan iman dan moral, serta pelajaran untuk kehidupan anak-anak juga sejatinya merupakan tanggung jawab suami.

Amsal 3:12 (TB)  Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.

- Kehadiran dan keteladanan seorang ayah pun akan sangat menentukan karakter dan masa depan anak-anaknya.

Kolose 3:21 (TB)  Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

Jadi...
Sudahkah Anda "hadir" bagi keluarga? Terlibat aktif dan selalu dirindukan? 
Ataukah Anda sekedar "ada" di sana? Jangan sampai bahkan saat Anda "tak ada" pun seolah-olah tidak ada bedanya bagi anggota keluarga yang lain?
Yang lebih parah jika Anda menjadi "momok" bagi keluarga. Saat Anda datang semua menahan nafas tegang, dan saat Anda pergi semua menghembuskan nafas lega.
Mari kita renungkan, suami dan ayah seperti apakah kita saat ini?

4. Menjaga kekudusan dan hubungan pribadinya dengan Tuhan, sehingga setiap keputusan yang diambil berpadanan dengan kehendak-Nya, dan setiap doa dan tindakan, penuh dengan urapan.

Dengan kepercayaan, kehormatan dan anugrah yang begitu besar, marilah para suami mengambil otoritas dan mandat mulia ini dan menjadi imam yang membawa keluarganya kepada rencana Tuhan.


Sedangkan wanita, setelah menjadi penolong dan menghormati, wanita juga diciptakan dengan potensi iman dan kesetiaan yang menjadikannya jangkar bagi keluarganya agar selalu terpaut kepada Tuhan.
Memang suami adalah imam, tapi biasanya wanita lah yang menjadi pengingat, alarm bahaya, dan pendoa bagi seluruh anggota keluarga.

Banyak contoh di Alkitab yang menggambarkan peran penting seorang wanita di dalam memelihara iman keluarganya, dan bahkan dipakai Tuhan untuk menggenapi rencana-rencana besar bagi kehidupan manusia.

1. Sarai atau Sara yang tetap taat pada Abraham walaupun Abraham khilaf dan memerintahkan Sara untuk mengaku sebagai adiknya, yang menyebabkan hampir saja Sara dinikahi oleh Firaun.
Ketaatan Sara diperhitungkan Tuhan dan Tuhan sendiri yang turun tangan membela nasib Sara dengan memberi tulah kepada Firaun (Kej 12:10-20).

2. Yokebed, ibu Musa. Dengan penuh keberanian dan iman, Yokebed menyembunyikan musa menentang perintah Firaun untuk membunuh semua bayi laki-laki bangsa Israel.
Kemudian dengan hikmat Tuhan, dia menaruh musa di sungai agar diselamatkan oleh putri Firaun, kemudian ketika dia diperintahkan untuk mengasuh Musa kecil, dengan kesetian dia mengajarkan kepada Musa tentang indentitas dan iman sebagai bangsa pilihan Tuhan. Maka tumbuhlah Musa sebagai pria yang akhirnya dipakai Tuhan untuk membebaskan bangsanya dari perbudakan (Kel 2).

3. Rut. Dengan setia dia mendampingi Naomi mertuanya dan mengikuti ajaran Allah Israel sehingga rencana Allah terjadi melalui rahimnya. Dari pernikahan nya dengan Boas, keturunan Rut adalah Raja Daud, dan akhirnya Yusuf yang merupakan Ayah dari Tuhan Yesus di dunia.

4. Hana. Dalam keputusasaan dia berserah dan berdoa kepada Tuhan,  bukan untuk memenuhi ambisi pribadi, tetapi untuk kemuliaan Tuhan, sehingga lahirlah seorang Samuel, salah satu nabi yang paling berpengaruh dalam sejarah Bangsa Israel.

5. Ester. Ketaatannya kepada kehendak Allah dan kesediaannya untuk taat walaupun maut adalah resiko yang harus dia hadapi merupakan alat yang Tuhan pakai di dalam menyelamatkan dan menjaga kelangsungan hidup Bangsa Istrael.

6. Maria. Hati hamba, kerendah hatian, dan ketaatan mutlak dari Maria lah yang menggenapkan rencana dan nubuatan Allah tentang lahirnya seorang penebus bagi seluruh manusia.

7. Lois dan Eunike. Teladan iman, warisan kecintaan akan Firman yang mereka junjung tinggi dan mereka pelihara, akhirnya menjadikan Timotius sebagai salah satu murid Paulus yang paling berdampak dalam pemberitaan Injil dan rencana keselamatan Allah.

Dan masih banyak lagi kisah keteladanan dari wanita-wanita yang dengan iman, ketatatan, kerendahan hati dan kesetiaannya dipakai Tuhan untuk memberkati keluarganya, bangsanya, bahkan seluruh umat manusia. 
Rahab, janda di Sarfat, Maria dan Marta, Priskila, dan masih banyak lagi.
Tentunya setiap istri pun rindu menjadi wanita yang demikian bukan?

Jadi, istri yang seperti apakah Anda? 
Jangkar yang kokoh memancangkan iman? Berkenan kepada Allah menjadi berkat bagi keluarga dan banyak orang?
Ataukah ranting rapuh yang mudah meliuk, merunduk, bahkan patah pada saat angin masalah dan keraguan menerpa?


Imam yang penuh urapan, jangkar yang teguh memelihara iman, mari "Membangun Keluarga, Melahirkan Generasi Mulia" bagi Tuhan.

Efesus 2:10 (TB)  Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Tuhan memberkati

(Chandra - Sansan)

0 Response to "PRIEST VS ANCHOR"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post