MENERIMA KEDAULATAN TUHAN
By
sianny
—
Sabtu, 01 Desember 2018
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Dalam hidup kita, bisa saja terjadi hal-hal yang "tidak baik". Mungkin kita tidak mengerti mengapa Tuhan "ijinkan" masalah tersebut bisa terjadi; tetapi hendaknya kita belajar menerima itulah kedaulatan Tuhan.
Yesaya 55:8-9 (TB) Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Kamipun pernah mengalami hal yang "mengerikan" ketika anak lelaki sulung kami divonis leukimia (kanker darah). Saat itu kami kaget dan tidak mengerti kenapa penyakit berat itu bisa menimpa anak kami itu.
Tetapi kami berdua, suami-isteri dalam kasih karunia Tuhan, alih-alih menjadi kecewa kepada Tuhan, bisa menguatkan hati untuk berdoa dan mencari Tuhan.
Kemudian Isteri saya diingatkan akan janji Tuhan bahwa Tuhan memberikan anak yang hidup bukan anak yang mati.
Janji ini dahulu pernah diberikan Tuhan ketika anak kami masih dalam kandungan dan hampir dikuret oleh Dokter karena ketika di-usg dibilang tidak ada detak jantungnya. Isteri saya minta kuretnya ditunda. Ketika kami berdoa, keluarlah janji Tuhan lewat istri saya bahwa Tuhan memberikan anak yang hidup bukan anak yang mati. Ketika datang lagi 3 minggu kemudian ke dokter, detak jantung embrio nya terlihat. Hampir saja 24 tahun 9 bulan lalu si sulung ini lenyap (digugurkan dari kandungan oleh dokter). Kuasa Firman Tuhan yang menyelamatkannya.
Nah, janji ini diingatkan kembali ketika ia terkena leukimia di usia 2 tahun 9 bulan.
Janji ini menjadi kekuatan kami dalam menjaga anak kami menjalani proses kemoterapi yang sangat berat. Dalam masa pengobatan tersebut, beberapa anak yang juga terkena kanker dan dikemoterapi di situ, meninggal dunia.
Kami seperti diajar bahwa pengobatan medis sebenarnya hanyalah sarana / alat saja. Bukan itu yang menentukan hidup seseorang.
Ada kekhawatiran melihat beberapa teman anak kami "gugur", tapi kami berdua terus menguatkan hati berpegang kepada janji Firman Tuhan tersebut bahwa Tuhan memberikan anak yang hidup bukan anak yang mati.
Proses kemoterapi yang sangat melelahkan itu selesai dalam waktu 2 tahun. Dicek sampai 5 tahun, tidak ada lagi sel kanker dalam darah anak lelaki kami. Itu adalah tahap pertama dibilang bebas kanker.
Bila 10 tahun dari kemoterapi selesai (berarti anak kami berumur 15 tahun), kankernya tidak muncul lagi (tidak relapse) baru dianggap sembuh total.
Dan puji Tuhan, tahun ini usia si sulung sudah jalan 24 tahun. Dia adalah anak yang hidup dan sudah disembuhkan oleh Firman Tuhan Allah yang perkasa dan penuh kuasa.
Tepatlah ayat firman Tuhan ini:
Yesaya 55: 10-11
Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Firman Tuhan yang keluar dari mulut Allah sungguh tidak pernah gagal, pasti berhasil melakukan apa yang Tuhan perintahkan.
Mari kita fokus merenungkan ayat Firman Hidup ini. Ijinkan ayat-ayat ini meresap masuk dan seperti mengalir dalam seluruh aliran darah dan masuk ke setiap sel tubuh kita memberi energi kehidupan Ilahi bagi kita.
Dia-lah Allah sumber kehidupan kita.
God bless you all.
(David - Endang)
0 Response to "MENERIMA KEDAULATAN TUHAN"