MENGAJARKAN FIRMAN TUHAN BERULANG ULANG
By
sianny
—
Sabtu, 29 Desember 2018
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Ulangan 6 : 4 - 9 Dengarlah, hai orang Israel : Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang Kuperintah kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkan berulang ulang kepada anak anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring anda apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda di tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.
Ada hal penting bagi keturunan yang dilakukan bangsa Isarel ribuan tahun lama yaitu menanamkan bahwa Tuhan itu adalah Allah dan esa, dan harus mengasihiNYa dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan.
Jadi pengenalan akan Tuhan harus dilakukan oleh orang tua dan dilakukan berulang ulang terus menerus.
Dari orang tualah anak anak mengenal Tuhan.
Namun dalam perkembangan zaman ini, peran ini sudah enggan dilakukan oleh para orang tua. Orang tua, baik suami dan istri, sebagian besar sibuk dalam pekerjaan dan karir, sehingga dalam waktu yang sangat terbatas, mereka lebih cenderung hanya mengadakan kebersamaan saja dengan pergi bersama pada tiap akhir pekan. Tidak disediakan waktu lagi khusus untuk menanamkan pengenalan akan Tuhan.
Sehingga pengenalan akan Tuhan diserahkan kepada sekolah kristen dan Sekolah Minggu / gereja anak. Para suami dan istri dengan rela melepaskan tanggung jawab dan peran menanamkan pengenalan akan Tuhan pada pihak sekolah dan gereja. Pihak sekolah dan gereja "dituntut" menjadikan anak anak mengenal Tuhan, berkarakter Kristus, baik, pintar. Padahal hal itu harusnya dikerjakan oleh orang tua.
Di zaman ini mau tidak mau orang tua akan memberikan gadget kepada anaknya. Hal yang terlupa oleh orang tua adl peran mengajarkan berulang ulang diambil alih dengan segera oleh aplikasi-aplikasi, info-info gang bisa diakses dari gadget.
Sadarkah para orang tua bahwa anak anak segera diajarkan berulang-ulang baik waktu duduk, makan, berbaring oleh gadget tentang hal-hal yang membahayakan. Anak anak dengan bebas dapat mengakses apa saja, mendapatkan informasi segenap informasi, berulang-ulang tanpa batas waktu selama masih ada quota internet.
Maka benda segenggaman tangan yang sekarang ada dan digunakan kita semua akan menjadi guru bagi anak anak jika orang tua tidak mau mengambil perannya.
Tidak heran banyak anak anak yang berkelakuan aneh, menjadi masalah di sekolah dan gereja, bahkan pelaku bunuh diri yang tidak diketahui dari mana asal. Orang tua, sekolah, geraja merasa tidak pernah mengajarkan tetapi anak anak bisa seperti itu.
Sejak anak anak kami masih kecil, kami mencoba melakukan peran ini dengan cara sederhana. Saya setiap hari membacakan cerita kepada anak anak selama usia mereka sebelum bisa membaca....sebab di usia itulah saat paling penting dan tepat menanamkan pengenalan akan Tuhan. Kemudian sedini mungkin kami menuntun mereka menerima Tuhan Yesus....
Jika nanti di gereja atau sekolah anak anak kami juga dituntun untuk menerima Tuhan Yesus juga tidak masalah, karena prinsip berulang2. Jadi kami bertanggung jawab menuntun anak anak kami menerima Tuhan Yesus di usia dini dan itu kami lakukan.
Perlu dicatat bahwa walaupun anak anak kami sudah dituntun menerima Tuhan Yesus, perkembangan selanjutnya tidak mudah. Anak kami yang pertama, membuat kami sering dipanggil kepala sekolah SMP, karena melakukan beberapa pelanggaran aturan sekolah seperti bermain bola di kelas sehingga memecahkan kaca sekolah.
Ketika SMA dan kuliah, Benaya sekolah dan kuliah di sekolah negeri yang beraneka ragam dalam pergaulan. Dia bisa melalui masa masa itu karena sudah ada yang tertanam dalam hatinya yaitu Tuhan Yesus.
Zaman milenial ini adalah zaman dengan kebebasan akses informasi tanpa batas. Namun peran tradisional orang tua yang sesuai dengan Firman Tuhan yaitu mengajarkan pengenalan akan Tuhan berulang-ulang tidak lekang oleh zaman dan keadaan apapun. Jika peran ini tidak diambil oleh orang tua, maka pengganti jauh lebih efektif yang akan mengajarkan apapun kepada anak anak.
(Han Beng - Lydia)
0 Response to "MENGAJARKAN FIRMAN TUHAN BERULANG ULANG"