Iklan

PENEBUSAN DOSA DIMULAI DARI KELUARGA

Matius 1 : 23 - 25 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki , dan mereka akan menamakan Dia Imanuel " --yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat x  Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai 7  ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.  

Pada setiap perayaaan Natal, ada beberapa tokoh yang paling sering ditampilkan yaitu Yusuf dan maria, Para Gembala, Orang Majus dan Para Malaikat. Toko-tokoh inilah yang selalu ada dalam gambar-gambar, dekorasi, dan drama Natal. 

Peristiwa Natal lebih banyak berfokus pada kelahiran Yesus di palungan dan suka cita tentang kelahiranNya. Sekarang di banyak kalangan Kristen adanya yang menghubung Natal dengan menampilkan peristiwa Golgota…. Semua sih sah-sah saja….

Kali ini saya merenungkan Natal bahwa cikal bakal penebusan dosa dimulai dari sebuah keluarga. Cikal bakal penebusan dosa. Keluarga dipilih oleh Tuhan sebagai jalan hadirnya Tuhan Yesus. Sebab gambaran keluarga sudah rusak sejak dosa terjadi di taman Eden. Maka penebusan dosa terjadi juga melalui keluarga. 

Memang Tuhan itu punya konsep yang khusus tentang keluarga. Yusuf dan Maria, adalah pasangan suami istri yang sangat menjaga nilai-nilai keluarga. Yusuf tidak bersetubuh dengan Maria, sampai Yesus lahir. Mereka menjaga kekudusan pernikahan. Di dalam keluarga yang seperti inilah Yesus lahir…. penebusan dosa bergulir sampai tiba waktu peristiwa golgota dankebangkitan Tuhan Yesus.

Namun penebusan dosa ini, ada peristiwa yang berusaha menggagalkannya. Peristiwa inilah yang jarang disinggung dalam perayaan-perayaan Natal, yaitu pembunuhan anak-anak di bawah 2 tahun di Betlehem tempat Yesus lahir oleh perintah Raja Herodes. 

Matius 2 : 13 - 18 Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat j  Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi  dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir   dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia”.  Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah  yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku. 
Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak  di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:  "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi. 

Yesus yang masih bayi diselamatkan karena sebuah ketaatan Yusuf yang segera menyingkir malam itu juga ketika diberitahu malaikat. Yusuf tidak menunda. Sebab dia tahu bahwa bayi Yesus begitu pentingnya bagi semua orang. Maka tanpa menunda semalampun dia membawa bayi Yesus dan Maria menyingkir ke Mesir. Dalam hal ini peran Yusuf sebagai seorang suami tergambar jelas….jauh sebelum Paulus menguraikan tentang hubungan Kristus dengan jemaat, tentang gambaran suami dan istri, Yusuf sudah melakukannya ketika Yesus masih bayi. Yusuf bertanggung jawab dan melindungi keluarga, sehingga bayi Yesus aman bertumbuh dalam keluarga ini, sampai penebusan terjadi sempurna. Yusuf menjaga Yesus karena dia tahu, bahwa Yesus itu akan menjadi apa di kemudian hari. Ada peristiwa yang merupakan janji Tuhan yang akan diwujudkan dalam diri Yesus. Singkatnya ada rencana Tuhan dalam diri bayi Yesus. Maka Yusuf sangat bertanggung jawab menjaga dan memelihara keluarganya. Peristiwa penebusan dosa sukses terjadi dimulai dari sebuah keluarga yang mau menjaga bayi Yesus dengan sepenuh hati dan rela menderita. 

Sebenarnya ini adalah gambaran yang sama dengan keluarga-keluarga lain. Pernahkan terpikir bahwa Tuhan punya rencana bagi anak-anak kita. Pernahkah terpikir bahwa rencana Tuhan atas hidup anak-anak kita bisa digagalkan dan dibunuh karena suami istri sibuk dalam urusan masing-masing ? 

Suami dan istri menghabiskan waktu dan energi untuk ego masing-masing, sehingga tidak punya waktu untuk menyelamatkan anak-anak dari pembunuhan rencana Tuhan. Ada begitu banyak rencana Tuhan atas setiap anak-anak terbunuh hanya karena suami dan istri tidak mau peduli dengan anak-anak. Pernah suami istri secara mendalam merenungkan, apa rencana Tuhan untuk anak-anak kita ? Tuhan mau menjadikan anak-anak kita sebagai apa ? Yang jelas Tuhan tidak punya rencana untuk menjadikan anak-anak kita sebagai orang yang biasa-biasa aja. Tuhan mau menjadikan ana-anak kita sebagai pusaka, anak panah yang tepat sasaran di tangan pahlawan, bintang-bintang yang cemerlang di langit yang gelap, yang melakukan kehendak Tuhan pada zamannya, menjadi orang yang berpengaruh dalam bidang tertentu.

Rencana Tuhan itu akan terbunuh, jika suami dan istri sibuk dengan membangun dan mempertankan ego masing-masing. Kebetulan di suasana Natal ini, marilah kita merenungkan peristiwa ketaatan dan rela menderita Yusuf dalam misi penebusan dosa….. sehingga rencana Tuhan tidak terbunuh sejak awal.

(Han Beng - Lydia)

0 Response to "PENEBUSAN DOSA DIMULAI DARI KELUARGA"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post