ADA TUJUAN TUHAN DALAM HIDUP ANAK ANAK KITA
By
sianny
—
Selasa, 25 Desember 2018
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Lukas 2 : 21 - 24 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya. Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan , seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah ", dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
Bertepatan dengan hari Natal, masih ada perdebatan tentang kepastian hari lahir Yesus. Banyak yang mengatakan dan bukti sejarah bahwa Yesus tidak lahir pada 25 Desember. Perdebatan ini sebenarnya sia-sia, sebab makna kelahiran Yesus bukan berfokus pada kepastian tanggalnya. Artinya peringatan kelahiran Yesus bisa pada bulan dan tanggal kapan saja. Banyak orang melewatkan 1 peristiwa kelahiran Yesus yaitu ketika Yusuf dan Maria datang ke Yerusalem untuk menyerahkan Yesus kepada Tuhan sesuai dengan Hukum Taurat.
Dari peristiwa ini saja, memang harus diakui Yusuf adalah seorang laki-laki/suami/ayah yang berpegang pada Firman Tuhan. Karena dia melakukan hukum Taurat untuk penebusan anak sulung. Karena Yusuf bukan keluarga kaya, maka persembahan korban adalah sepasang tekukur. Yang menjadi fokus bukan soal sepasang burung tekukurnya, tapi melakukan Hukum Taurat. Dari hal ini saja dapat diketahui 1 hal sangat penting dalam keluarga Yusuf yaitu bahwa dia adalah pelaku Firman Tuhan.
Messias sang penebus dosa, dilahirkan, dibesarkan dalam sebuah keluarga pelaku Firman Tuhan. Yusuf memelihara rencana Tuhan atas Yesus dengan menjadi pelaku Firman. Yusuf tidak ingin rencana Tuhan atas Yesus melenceng…..Diperlukan bukan hanya sekedar iman, tapi juga tindakan tepat sesuai dengan rencana Tuhan.
Di awal tahun 2000 an sekitar 2002 / 2003, dalam doa puasa, Tuhan memberikan inspirasi spesifik tentang rencana untuk anak kedua kami. Tuhan punya rencana atas hidup Yemima ( anak kedua kami ), bahwa pada masa dia akan menjadi orang yang akan terlibat langsung dalam merebut bidang seni. Sejak menerima inspirasi ini, saya tidak memaksakan dia untuk mengikuti jejak saya menulis naskah drama. Namun dia banyak terlibat dan belajar seni tari, suatu bidang seni yang tidak saya kuasai. Yemima memang punya bakat untuk seni tari.
Yang dapat kami lakukan untuk rencana Tuhan ini terpelihara dan terjadi adalah kami selalu membawanya dalam doa sepakat kami. Kami sendiri tidak jelas ke arah mana bidang seni yang akan Tuhan bawa untuk Yemima. Saya khususnya menyimpan ini dalam hati saya.
2013, saat nya Yemima untuk kuliah. Dia ingin kuliah di Sekolah Tari. Pada waktu itulah, untuk pertama kali saya memberikan sebuah arah…Saya katakan bahwa seni tari di Indonesia tidak terlalu menonjol. Lebih baik dipertimbangkan untuk mengambil perfilman. Dari percakapan itu ternyata, Yemima setuju untuk kuliah perfilman. Dan tempat yang paling cocok dan berkualitas hanya di IKJ ( Institut Kesenian Jakarta ). Maka tahun Yemima masuk kuliah di IKJ
Semester 4 adalah penentuan penjurusan…..saya kembali arahkan dia untuk mengambil jurusan Sutradara, karena dalam produksi film, Sutradara adalah kasta tertinggi. Namun Yemima mengambil jurusan penulisan skenario…….Mulai dari saat itulah kami baru mengerti bahwa Tuhan punya rencana untuk Yemima sebagai orang yang berperan besar dalam sebuah produksi film… Sebab di tangan seorang penulis skenario, lahir sebuah karya yang punya kesempatan paling besar memasukkan nilai-nilai/konsep/pesan tertentu…..
11 Desember 2018, Yemima diwisuda dengan predikat : Pujian. Predikat pujian diberikan kepada lulusan yang IP > 3.5. Saat ini Yemima bergabung di sebuah rumah produksi yang cukup ternama sebagai penulis skenario.
Bukan sesuatu yang mudah kuliah di IKJ dengan banyaknya isu miring tentang pergaulan di sana. Namun yang bisa kami lakukan adalah berdoa buat Yemima dalam doa sepakat kami. Kami hanya bersyukur bahwa semua itu sudah dilalui dalam perlindungan Tuhan yang luar biasa….
Kami sadar bahwa rencana Tuhan atas Yemima, tidak bisa terjadi dengan sendirinya. Kami harus terus menerus menggumuli kuliah Yemima setiap saat. Bahkan sampai sekarang kami terus menggumuli karir Yemima agar rencana Tuhan terjadi, tidak melenceng.
Merebut dunia seni, khusus perfilman bukan sebuah hal semudah membalikkan telapak tangan, tapi perlu perjuangan seumur hidup. Seperti Yesus, rencana penebusan dosa, baru komplit ketika Yesus berkata di atas kayu Salib, “Sudah selesai”. Penebusan dosa terjadi dalam waktu yang panjang, sepanjang sejarah dunia ini sampai kedatangan Yesus kedua kali.
Anak-anak kita adalah pusaka berharga dari Tuhan, karena Tuhan punya rencana yang spesifik untuk untk setiap anak……Suami istri punya peran besar untuk memelihara Rencana Tuhan itu sampai terjadi….Generasi mulia tidak terjadi dengan sistem auto pilot, harus dilakukan bersama oleh suami dan istri…….
(Han Beng - Lydia)
0 Response to "ADA TUJUAN TUHAN DALAM HIDUP ANAK ANAK KITA"