Iklan

STABIL

I Petrus 5:  8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Tahap Dua – Stabil 

Keharmonisan di siklus tahap Satu mau tidak mau memberi jalan ke kehidupan rutinitas yang berlaku sehari-hari. 
Semua aktifitas mengalir dengan lancar dan tidak ada gejolak yg terjadi,sehingga membuat semua aktifitas berjalan otomatis hari demi hari. 

Di Tahap Dua, idealnya pasangan mulai  belajar untuk memperdalam keterampilan komunikasi di antara mereka. Mereka harus berupaya untuk memahami dan mengekspresikan keinginan, kebutuhan, dan perasaan mereka masing-masing . Mereka belajar untuk jujur ​​dan menata perasaan atau emosi  untuk  dapat bersabar saling mendengarkan secara aktif. 
Mereka menjadi sadar akan perbedaan yang tidak diperhatikan sebelumnya dan mengembangkan strategi untuk menghadapinya. Pasangan belajar tentang memberi dan menerima, negosiasi dan akomodasi. 
Masing-masing sibuk dengan aktifitas harian, baik di kantor ataupun di rumah ataupun di komunitas-komunitas lain. Pelan tapi pasti hal itu akan mempengaruhi cara berpikir atau bersikap, sehingga mereka mulai mendeteksi adanya perbedaan perbedaan yang mulai muncul. 

Dalam doa mereka mencari kejelasan tentang apa yang terjadi dalam hati dan pikiran masing-masing. Bahkan ada perasaan kalau Tuhan mungkin tidak sedekat ini sementara yang lain mengalami Tuhan dengan lebih intens.

Ketika kami masuk siklus stabil, semua aktifitas seolah-olah sudah ada tanggung-jawab masing-masing. Jika tidak ada interupsi ,aktifitas semua akan berjalan dengan sendirinya, tetapi ketika aktifitas terinterupsi , entah karena kesibukan kantor yang sangat tinggi atau pelayanan yang lagi “high season” sehingga ada yang tidak dapat menyelesaikan tanggungjawabnya, ketegangan mulai terjadi. Masing-masing merasa sudah punya tanggungjawab yang harus diselesaikan, jadilah ketegangan ketegangan kecil mulai muncul.

Suatu saat ketika baru saja tiba di rumah setelah seminggu bekerja di luar kota, istri saya minta tolong untuk membersihkan sesuatu. 
Saya menjawab dengan nada agak tinggi: “sebentar to, khan baru nyampe !”  
Istri saya kaget sekali, mendengar jawaban saya dengan nada agak tinggi itu, karena sebelum-sebelumnya tidak pernah terucap atau terdengar ucapan atau perilaku seperti itu. 

Malam-malam ketika saya sudah terlelap tidur, istri saya mulai mencurahkan kekagetannya dalam torehan pena : untuk pertama kali setelah lima tahun aku menikah, suamiku membentakku”. Tulisan itu diletakkan di atas bantalnya di tempat tidur kami. Pagi hari saat bangun,saya baca torehan pena singkat itu, tetapi berdampak sangat dalam bagiku. 
Aku mulai merenung dan bertanya dengan diriku sendiri: “apa yang sedang terjadi dengan aku? Apa yang sedang terjadi dengan dia? Apa yang sedang terjadi dengan kami?
Masa stabil adalah masa yang harusnya penuh kewaspadaan karena celah-celah kecil mulai muncul dan jika kita tidak siap,ketegangan demi ketegangan akan terus muncul silih berganti. Masa dimana tabung kasih kita harus semakin dipenuhi satu sama lain. 

 Apakah anda pernah mengalaminya, seperti kami telah alami?
Apakah ini adalah tahapan pernikahan kita ? 

(Surjono - Fatma)

0 Response to "STABIL"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post