ALLAH TETAP SETIA SEKALIPUN KITA TIDAK SETIA
By
sianny
—
Sabtu, 09 Maret 2019
—
Add Comment
—
Daily Bread,
http://momentofunity.org,
Moment of Unity,
MoU Indonesia,
Renungan Harian
Hakim-hakim 13:1-5 1. Orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Filistin empat puluh tahun lamanya.
2. Pada waktu itu ada seorang dari Zora, dari keturunan orang Dan, namanya Manoah; isterinya mandul, tidak beranak.
3. Dan Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian: "Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.
4. Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram.
5. Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin."
Di satu sisi , bila dilihat secara akal dan pikiran manusia, orang israel ini benar-benar bikin kita "kehabisan kata kata" untuk berbicara tentang sikap dan karakter dari diri mereka.
Berdosa, sadar, bertobat, diberkati, berdosa lagi, seolah-olah jadi seperti "siklus" rutin, yang selalu terulang lagi dengan hal yang sama.
# Membosankan !, dan bikin "kesal" hati dan akhirnya bikin "jera" bagi yang sudah menolong mereka !
Tapi di sisi yg lain, Allah adalah "tetap Allah", bukan manusia! Ia adalah Allah yang tetap saja mengasihi umat pilihan Nya ini dengan kasih setianya, yang tak pernah "lekang" oleh waktu, situasi dan kondisi yang ada. Sekalipun manusia sudah jelas-jelas "berkhianat" terhadap dirinya, setelah Ia melaku kan segala apa yang baik, seperti yang dilakukan Nya kepada bangsa israel.
Mereka, yang seharusnya selalu "mengingat" kebaikan dan kemurahan Tuhan dan semakin dekat kepada Tuhan, tapi justru kebalikan dari itu yang dilakukan mereka, dengan meninggalkan Tuhan Allah yang "hidup", yang sudah terbukti "karyanya" dalam hidup mereka dengan berpaling kepada alah bangsa kafir yang "tidak punya nyawa" dan "tidak berkontribusi" apapun dalam hidup mereka!
Ketika umat israel "harus" menerima akibat dari perbuatannya yang "berzinah" dengan allah lain, 40 tahun lamanya ada di bawah tindasan bangsa filistin, orang israel akhirnya "tidak tahan" atas deritanya dan "mulai ingat" kepada Allah yang baik itu, dan kemudian berseru seru kepada Nya mohon pertolongan. Tuhan Allah yang "setia" dengan perjanjian yang "sudah diikrarkan" dengan sumpah kepada nenek moyang orang israel, akhirnya "membuka telinga" kepada seruan orang israel itu.
Allah akan menolong dengan "cara" Nya sendiri, dengan memakai "tangan orang lain" yang memang sudah di persiapkan, dari yang "belum ada" ( nol ) sampai menjadi "berwujud" , yang secara manusia "tidak mungkin", tapi bagi Allah "tidak ada yg tidak mungkin !".
Melalui istri manoah yang "mandul", Allah akan melakukan "mujizat" yang secara "pikiran manusia" yang "sepintar" apapun, tidak akan "ketemu rumusnya", Allah "memberikan" simson kepada bangsa israel, yg akan memimpin bangsa israel dan akan membebaskan bangsanya dari "tindasan" bangsa filistin.
Inilah "peristiwa besar", sebagai langkah awal dari rencana Tuhan untuk melepaskan umat kesayangan Nya dari tindasan bangsa filistin yang dilakukan Allah dengan mengirimkan Malaikat TUHAN yang menampakkan dirinya kepada isteri manoah dan berfirman kepadanya, demikian: "Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.
Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram.
Allah "tidak pernah egois" dalam berkarya, Allah selalu "melibatkan" manusia dengan memberinya "mandat" sebagai "mitra kerja", seperti yg dilakukan Nya dengan isteri manoah.
Anda sebagai umat Tuhan, adalah juga merupakan "mitra kerja" Tuhan dalam "karya besar" Tuhan untuk "membebaskan" umat manusia ciptaaanNya dari akibat "tindasan dosa", yaitu maut.
Masalahnya, apakah anda menjadi mitra yang "kooperatif" atau "tidak" , itu "urusan pribadi" anda dengan Allah sendiri, yang tentu nya juga akan ada "aturan-aturan" dan "sangsi-sangsi" yang "berkaitan" dengan tanggung jawab yang harus dipikul.
Tetap semangat !
(Stephen - Hera)
0 Response to "ALLAH TETAP SETIA SEKALIPUN KITA TIDAK SETIA"