Iklan

RESPON HATI

Mazmur 51: 1-21.

Dalam hubungan dengan Tuhan, manusia itu banyak berbuat dosa baik dosa "kecil" maupun "besar". Tetapi yang lebih penting adalah respons hati orang tersebut terhadap Tuhan karena sudah mendukakan hati Tuhan. 

Contoh yang jelas adalah Saul dan Daud.
Bila dipikir secara manusiawi, dosa Saul itu sepertinya lebih ringan daripada Daud.

Dosa Saul adalah 
1) tidak menunggu sampai Nabi Samuel datang dan kemudian memberanikan diri mempersembahkan korban bakaran yang tidak boleh dilakukannya menurut peraturan.

2) Tuhan menyuruh Saul memusnahkan semua orang Amalek, termasuk ternaknya. Saul tidak taat. Ia hanya menangkap Agag, Raja Amalek dan menyelamatkan ternak yang bagus.

Sedangkan dosa Daud boleh dikatakan kejam dan sadis. Ia berzinah mengambil Batsyeba, istri Uria, tentaranya. Karena Batsyeba hamil dan Uria, seorang pejuang sejati tidak mau dibujuk supaya pulang ke rumah untuk tidur dengan istrinya itu (supaya orang mengira kehamilan itu dari Uria) maka Daud mengaturnya dengan sengaja supaya ia terbunuh dalam pertempuran. Dan memang matilah Uria. Bayangkan, istrinya direbut dan suaminya dibunuh. Sungguh perbuatan yang kejam dan biadab.

Tapi kita tahu akhir hidup dua orang itu.
Saul ditolak Tuhan dan mati bunuh diri karena kalah perang sedangkan Daud diampuni Tuhan (sekalipun tetap ada akibat yang harus ditanggungnya) dan Tuhan tetap berkenan kepadanya. 

Kenapa? Bukankah dosa Saul sepertinya lebih kecil daripada dosa Daud?

Ini penyebabnya. 
Sampai mati, Saul tidak pernah mengakui dosanya dan hatinya tidak pernah bertobat sungguh-sungguh. Ia mencari alasan terus. Sepertinya ia tidak merasa bersalah. Saul hanya peduli terhadap dirinya sendiri dan tidak peduli terhadap Tuhan. Sesungguhnya hati Saul memutuskan untuk menolak Allah sehingga Allah-pun menolak dia.

Sebaliknya Daud sungguh-sungguh menyesal terhadap dosanya itu. Mazmur 51: 1-21 menyatakan pertobatan Daud yang dalam.

Mazmur 51:1-2 (TB)  Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,  ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.

 Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! 
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!

10) Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! 
11)Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

17) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk (English= broken and contrite heart) tidak akan Kaupandang hina, ya Allah. 

Sepanjang Mazmur 51 ini, Daud meratap, berseru mohon pengampunan dan belas kasihan Tuhan.  Ia memohon dengan sangat supaya Tuhan jangan membuangnya dan menjauh darinya. 

Daud juga tahu bahwa bukan sekedar korban bakaran penebus dosa yang Tuhan cari melainkan hati yang hancur (broken heart) dan sedih-pedih karena sudah tega mendukakan hati Tuhan (contrite heart) dan mempermalukan nama Tuhan. Daud sungguh takut kehilangan hubungan yang intim dengan Allahnya.

Inilah gambaran pertobatan yang sejati yang berkenan kepada Tuhan. Ketika kita berdosa kepada Tuhan yang diperlukan adalah hati yang sungguh mau bertobat dan mengejar rekonsiliasi dengan Tuhan; Bukannya kita tutupi dosa kita dengan semakin rajin melayani, menginjil atau memberi sedekah yang seperti korban bakaran modern. 

Mari kita miliki hati seperti Daud dalam Mazmur 51 ini ketika kita jatuh dalam dosa. 

Tuhan Yesus memberkati. 

(David - Endang)

0 Response to "RESPON HATI"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post